Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Cara Menikmati Hidup dengan Bahagia

15 Januari 2025   16:26 Diperbarui: 15 Januari 2025   16:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membuka Facebook beberapa waktu lalu, saya melihat, ada postingan menarik dari salah satu teman Facebook. Saya pun ikut membagikan postingan itu ke beranda Facebook pribadi saya.

Postingan itu di-post oleh seorang dosen UAD, pakar Psikologi, pernah menjabat sebagai Rektor UMY, dan saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah, yaitu Dr. Khoiruddin Bashori, M.Si., atau sering disapa Pak Irud.

Dalam hidup ini, kita menyaksikan, banyak orang yang masih belum mengerti tentang bagaimana cara menikmati kehidupan ini dengan enjoy dan senang hati, mungkin saya termasuk salah satunya.

Banyak orang yang hidupnya ruwet nggak karuan. Banyak orang yang terlalu baper dan terlalu sibuk mengurus urusan orang lain. Banyak orang yang terlalu kaku menjalani kehidupan ini.

Ketika mendengar salah satu ceramah Gus Baha di Youtube, saya ingat pesan beliau bahwa hidup itu jangan terlalu serius dan kaku, enjoy saja, Nabi Muhammad saja enjoy dan tidak kaku dalam menjalani hidup. Kira-kita begitulah pesan Gus Baha.

Lalu apa kaitannya dengan postingan Pak Irud, sebagaimana yang telah saya sebutkan diawal tadi?

Nah, sekarang kita kembali lagi ke postingan tersebut. Dalam postingannya, Pak Irud memosting tentang kiat-kiat atau cara dalam menikmati hidup. Di antaranya:

Pertama, Pak Irud menuturkan: “Berusahalah memberi ‘izin’ kepada siapa pun untuk suka atau tidak suka kepada kita”. 

Dalam pergaulan hidup, tentu ada yang suka dan tidak suka kepada kita. Kita pasti senang, kalau ada yang suka dan menyenangi kita. Tapi, kita belum tentu senang, kalau ada orang yang tidak suka dan tidak menyenangi kita.

Nah, di sinilah Pak Irud berupaya mengingatkan kita, supaya energi kita tidak terkuras habis dan terbuang percuma, maka suka atau tidak suka orang kepada kita, jangan terlalu diambil pusing, dan jangan pula dilarang, tapi biarkanlah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun