Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Cara Menikmati Hidup dengan Bahagia

15 Januari 2025   16:26 Diperbarui: 15 Januari 2025   16:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Hidup Bahagia (Sumber: Meta AI)

Dengan demikian, hidup kita akan lebih enjoy, dan tidak terbeban dengan hal-hal yang tidak penting, yang seringkali membikin emosi menjadi labil.

Kedua, Pak Irud menuturkan: “Yang terpenting adalah penilaian Allah, bukan manusia”.

Dalam keyakinan kita, sebagai muslim, tujuan hidup ini hanyalah untuk mengabdi kepada Allah SWT. Sebagaimana Al-Qur’an menyebutkan: “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”, (QS. 51: 56).

Ayat tersebut mengingatkan kita supaya mengorientasikan segala aktivitas (amal) dalam kehidupan kita hanya kepada Allah SWT. Dengan begitu, amal itu akan bernilai di sisi Allah SWT.

Amal yang bernilai di sisi Allah SWT, sudah pasti pula akan memberikan manfaat untuk kehidupan manusia. Oleh sebab itu, kita harus berupaya mempersembahkan amal terbaik dan selalu berusaha menjadi hamba terbaik di sisi Allah SWT.

Maka, benar apa yang dikatakan Pak Irud tadi, jangan terlalu sibuk mencari penilaian manusia. Sebab, apa yang dinilai manusia baik, belum tentu di sisi Allah SWT juga baik. Di sinilah letak pentingnya menjaga kemurnian dan keikhlasan hati kita.

Ketiga, Pak Irud menuturkan: “Jangan pernah menyerahkan hidup kita untuk mengikuti irama gendang orang lain, apalagi sampai hati kita terganggu oleh penilaian mereka”.

Imbauan itu menjadi warning bagi kita, jadilah diri kita sendiri, jangan mengikuti rentak orang lain, apalagi rentak yang menyesatkan. Apa pun penilaian orang lain terhadap kita, jangan baper, dibawa enjoy saja.

Keempat, Pak Irud menuturkan: “Kalau ada yang menghina atau menjelekkan kita, yakinkan diri bahwa kelas kita berbeda dengan mereka. Kita tidak perlu berperilaku sama dengan mereka”.

Dalam ajaran Islam, kita dianjurkan untuk memiliki sifat sabar. Karena sabar itu adalah kunci sukses dalam hidup. Oleh sebab itu, jika dihadapkan dengan situasi yang tidak menyenangkan, seperti mendapatkan hinaan ataupun cemoohan orang lain, maka sikap terbaik kita adalah bersabar.

Jangan mudah terpancing dan jangan mau didikte oleh perilaku mereka. Kita hanya boleh didikte oleh Allah SWT. Allah SWT mendiktekan kepada kita supaya sabar, maka bersabarlah. Insya Allah, akan banyak manfaat yang akan kita rasakan dengan bersabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun