Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Singkat: Seni Merawat Akal dan Hati

15 Januari 2025   07:08 Diperbarui: 15 Januari 2025   07:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keunggulan Manusia

Keunggulan manusia adalah karena akal pikiran. Akal pikiran itulah yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk Tuhan lainnya.

Meskipun demikian, tidak lantas semua manusia cenderung kepada kebaikan. Ada juga manusia yang condong melakukan keburukan. Adanya akal pikiran tidak menjamin manusia mampu melakukan kebaikan ataupun menghindari keburukan.

Lantas bagaimana merawat akal pikiran agar tidak terjatuh dalam keburukan? 

Merawat akal (hifdzul 'aql) merupakan salah satu tujuan syariat (maqashid asy-syari'ah). Selamatnya akal adalah dengan senantiasa mengikuti petunjuk wahyu Tuhan.

Akal yang dibimbing wahyu inilah yang mendorong manusia untuk selalu berada dalam jalur kebaikan. Sebaliknya, akal yang didorong hawa nafsu berpotensi menjerumuskan manusia dalam keburukan.

Pantulan Kebaikan

Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula. Itulah janji Allah untuk hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan. Bahkan lebih dari itu, Allah pun sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan.

Sebagaimana disebutkan dalam banyak petikan ayat Al-Qur'an: "innallaha yuhibbul muhsinin", sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Salah satu contoh sederhana perbuatan baik itu adalah senyum. Sederhana sekali bukan? Ya, senyum itu sangat-sangat sederhana.

Setiap kita mampu melakukannya. Rona wajah tampak elok dengan senyum. Orang yang memandang pun turut senang dan bahagia. Rasulullah SAW pun menganjurkan kita untuk selalu tersenyum kepada siapa pun.

Bahkan, beliau menyebutkan bahwa senyum itu sedekah. Bukankah sedekah merupakan suatu kebaikan? So, jangan lupa untuk selalu tersenyum. Dengan senyum, insya Allah, hari-hari kita akan senantiasa indah dan ceria.

Manusia Hipokrit

Di hadapan manusia, kita seringkali berupaya untuk tampil terbaik. Tapi di hadapan Allah malah seadanya saja. Seringkali kita melakukan sesuatu hanya karena ingin menuai pujian dari manusia. Kita hanya mencari perhatian manusia. Itulah yang disebut dengan perbuata riya'.

Berbuat sesuatu tapi motifnya bukan murni karena Allah tapi hanya mencari perhatian manusia. Inilah tanda-tanda manusia yang celaka.

Sebagaimana disebut dalam QS. Al-Ma'un ayat 4-7: "Maka celakalah orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya', dan enggan (memberikan) bantuan."

Merawat Hati

Kebeningan hati membuat manusia menjadi mulia. Sebab, Allah menilai perbuatan hamba-Nya dari hati. Jika baik yang ada di dalam hati, maka baiklah segala perbuatan yang lahir. Sebaliknya, hati yang kotor membuat manusia menjadi hina. Sebab, dari hati yang kotor perbuatan buruk itu lahir.

Bagaimana merawat kebeningan hati itu? 

Merawat kebeningan hati berawal dari niat. Niatlah yang mendorong manusia untuk berbuat. Oleh sebab itu, niat harus bersih. Dari niat yang bersih itulah akan lahir perbuatan yang bersih pula. Supaya niat itu bersih, maka harus diniatkan semua perbuatan yang kita lakukan semata-mata mencari keridhaan Allah SWT.

Allah SWT harus menjadi tujuan setiap perbuatan kita. Sebab, memang itulah tujuan penciptaan kita sebagai manusia, yaitu mengabdi atau beribadah hanya kepada Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun