Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maqaman Mahmuda: 4 Keistimewaan Ahli Tahajud

13 Januari 2025   14:11 Diperbarui: 13 Januari 2025   14:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ahli Tahajud (Sumber: Meta AI)

Di samping salat fardhu, Allah juga perintahkan kepada kita untuk mendirikan salat tahajud, meskipun tidak wajib, tapi ia termasuk sunah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) supaya pribadi bertambah kokoh dan teguh. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

"Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isr`/ 17: 79)

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ayat di atas merupakan perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk senantiasa qiyamul lail (bangun malam) setelah mengerjakan salat wajib.

Dalam hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah SAW, bahwasannya beliau pernah ditanya: "Salat apakah yang lebih utama (afdal) setelah salat wajib?". Maka beliau pun menjawab: "Salat malam (tahajud)".

Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk bangun malam setelah mengerjakan semua salat fardhu, karena salat tahajud itu dikerjakan setelah tidur. Di dalam beberapa riwayat hadis pun disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat tahajud setelah tidur. Demikian yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, 'Aisyah, dan beberapa sahabat lainnya.

Salat tahajud dikatakan sebagai ibadah tambahan (nafilah). Buya Hamka menuturkan bahwa para ulama mengartikan nafilah di sini sebagai kewajiban tambahan khusus untuk Nabi Muhammad SAW. Artinya, selain salat fardhu, salat tahajud merupakan tambahan satu kewajiban lagi bagi Nabi Muhammad SAW.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikemukakan bahwa dijadikannya salat tahajud sebagai ibadah tambahan (nafilah) bagi Nabi Muhammad SAW adalah karena beliau telah diberikan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu dan yang terakhir.

"Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji", (QS. Al-Isr`/ 17: ujung ayat 79).

Para ulama tafsir mengatakan bahwa maqman mahmd (tempat yang terpuji) adalah tempat yang ditempati Nabi Muhammad SAW pada hari Kiamat kelak untuk memberikan syafaat kepada umat manusia supaya Allah SWT meringankan mereka dari kesusahan yang maha dahsyat yang mereka alami pada hari itu. 

Buya Hamka menuturkan dalam tafsirnya bahwa berkat syafaat Rasulullah SAW dengan maqman mahmd itu, Allah SWT dapat meringankan hukuman bagi orang-orang yang terhukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun