Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tadabur QS. At-Tahrim Ayat 8: Bahkan Allah pun Bahagia dengan Tobat Hamba-Nya

9 Januari 2025   13:45 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:42 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Orang Bertobat (Sumber: Meta AI)

Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nashuha (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: ‘Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.” (QS. 66: 8)

Setiap manusia berpotensi melakukan kesalahan dan kekeliruan. Ayat di atas mengandung nasihat dan tuntunan kepada orang-orang beriman supaya memperbaiki kesalahan dan kekeliruan yang telah dilakukan. Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk melakukan tobat nashuha.

Apa itu Tobat Nashuha?

Kata nashuha memiliki arti “murni”. Jadi, tobat nashuha artinya meninggalkan suatu perbuatan yang tidak baik untuk selamanya tanpa ada niat sedikit pun untuk mengulanginya.

Menurut Prof Quraish Shihab, tobat nashuha itu mencakup tiga hal, yaitu mencakup masa lalu dengan menyesali dosa, masa kini dengan menghentikannya, dan masa datang dengan tekad tidak melakukannya tidak pula ingin melakukannya.

Sementara menurut Al-Qurthubi, tobat nashuha memiliki empat syarat. Pertama, istighfar dengan lisan. Kedua, meninggalkan dosa dengan anggota badan. Ketiga, memantapkan niat untuk tidak mengulanginya. Keempat, meninggalkan semua teman buruk.

Buya Hamka mengistilahkan tobat nashuha dengan tobat sejati, yaitu tobat yang sebenar-benar tobat dan tobat yang bersih sebagaimana asal arti dari kata nashuha yakni bersih. Buya Hamka juga menuturkan bahwa perintah tobat ini tak hanya ditujukan kepada orang yang berdosa saja, tapi orang yang tak bersalah pun diperintah untuk bertobat.

Sebagaimana halnya dengan Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah SAW memohon ampun kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali, dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sampai 100 kali.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa maksud dari tobat nashuha adalah tobat yang sebenarnya dengan tekad yang penuh, yang dapat menghapuskan berbagai keburukan yang pernah ada sebelumnya, yang akan menyatukan dan mengumpulkan orang yang bertobat, juga menahan dirinya dari berbagai perbuatan hina. Kemudian apabila dosa tersebut berhubungan dengan hak manusia, maka hendaklah ia mengembalikan (hak) apa yang telah ia ambil.

Keutamaan Tobat Nashuha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun