Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spirit Iqra': Menumbuhkan Daya Baca sebagai Penopang Kemajuan Peradaban

6 Januari 2025   09:15 Diperbarui: 6 Januari 2025   09:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Membaca (Sumber: Meta AI)

Satu hal yang tidak boleh hilang dari kita adalah semangat belajar. Belajar adalah laku seumur hidup. Jangan lelah untuk belajar. Ingat perkataan Imam Asy-Syafii: 

“Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan.”

Kebodohan adalah musuh kita bersama. Oleh sebab itu, perintah awal yang termaktub dalam Al-Qur’an adalah iqra’, bacalah. Islam hadir membawa misi mulia, yakni mengentaskan segala macam bentuk kebodohan.

Keunggulan Manusia

Manusia adalah makhluk spesial yang Allah ciptakan. Tidak ada makhluk yang Allah anugerahkan akal pikiran selain kepada manusia. Maka, di sinilah kita menemukan relevansi antara perintah iqra’ itu dengan akal pikiran yang ada pada diri manusia.

Sementara makhluk lain seperti malaikat dan iblis, mereka malah diperintahkan Allah untuk bersujud, dalam arti memberi penghormatan kepada manusia, dalam hal ini diwakili Adam sebagai manusia pertama.

Mengapa malaikat dan iblis diperintahkan bersujud kepada Adam?

Boleh jadi, salah satu di antaranya adalah karena Adam diberi pengetahuan oleh Allah. Malaikat mau bersujud, tapi iblis enggan. Sebab, iblis merasa dirinya lebih mulia dibanding Adam. Bagi iblis, proses penciptaan dirinya jauh lebih hebat daripada Adam, Adam dari tanah, sementara ia dari api.

Satu hal yang tidak disadari iblis, bahwa ia tidak memiliki kemampuan untuk menyerap pengetahuan. Jangankan menyerap pengetahuan, menaati perintah Allah agar memberi penghormatan kepada Adam pun iblis tidak mau, malah menyombongkan diri.

Tidak diberi pengetahuan saja iblis sombong, bagaimana nanti jika diberi pengetahuan? Tidak seperti malaikat yang taat pada perintah Allah, meskipun malaikat sempat mempertanyakan maksud Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Sebab, malaikat pada awalnya tidak yakin dengan kemampuan manusia dalam mengelola kehidupan di muka bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun