“Nah, alasan yang ketiga, dulu pernah suatu waktu Nabi Muhammad SAW mengirim patroli ke suatu tempat. Pemimpin patroli itu setiap shalat yang jahar selalu menutupnya dengan membaca QS. Al-Ikhlas. Setelah mereka kembali pulang, mereka mengadukan perbuatan pimpinan mereka itu kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian Nabi Muhammad SAW berkata, ‘Tanyakan kepadanya, apa alasannya melakukan demikian?’. Lalu mereka pun bertanya kepadanya tentang hal tersebut. Dia menjawab, ‘Itu adalah sifat dari Tuhan yang bersifat Ar-Rahman, dan saya sangat senang membacanya'. Mendengar keterangan itu, Nabi Muhammad SAW pun bersabda, ‘Katakanlah kepadanya bahwa Allah SWT pun senang kepadanya’, (HR. Bukhari).”
Saya berkata lagi:
“Nah, itulah beberapa alasan kenapa Abang sangat senang membaca QS. Ar-Rahman setiap pagi. Abang berharap, mudah-mudahan Allah SWT pun senang terhadap kita dan Abang juga berharap Allah SWT mengantarkan kita ke surga-Nya dengan syafaat QS. Ar-Rahman kelak di Yaumil Akhir.”
Istri saya pun mengangguk tanda paham, kemudian dengan khusyuk ia mengucapkan: “Aamiin Ya Allah, Aamiin Ya Rabbal’alamiin.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H