Awal-awal belajar menulis dulu, tahun 2016, saya kerapkali mendengar Prof Ngainun Naim di channel Ngaji Literasi. Di channel tersebut beliau membagikan ilmu dan pengalamannya seputar menulis.
Saya senang sekali mendengar ulasannya terkait dunia kepenulisan. Tak butuh waktu lama bagi saya menekan tombol subscribe, begitu nonton video pertama saya sudah langsung subscribe.
Prof Ngainun Naim benar-benar seperti menuntun penulis pemula seperti saya dari nol. Saya belum pernah bertemu langsung dengan beliau, tapi saya bisa merasakan ketulusan beliau dalam menyampaikan materi, padahal saya menyimaknya hanya lewat Youtube saja.
Sayangnya, di channel tersebut cuma tersedia 26 konten saja. Bahkan, baru saja saya cek kembali, video terakhir yang di-upload itu sekitar tiga tahun lalu. Tampaknya, channel tersebut sudah tidak difungsikan lagi.
Bertemu di Kompasiana
Saya dibuat kaget plus nggak percaya ketika melihat notifikasi di profil saya, ada pemberitahuan bahwa Prof Ngainun Naim turut memberi rating pada artikel saya yang berjudul: "Pengalaman Menulis Buku Pertama".
Saya tidak menyangka, ternyata Prof Ngainun Naim juga menulis di Kompasiana. Andai beliau tidak memberi rating di artikel saya itu, saya nggak bakalan tahu kalau beliau turut menulis di sini.
Terus terang saya bahagia sekali mendapat respons dari orang yang pernah memberikan insight tentang menulis kepada saya dulu, walau hanya lewat Youtube. Tak pernah terlintas di benak saya sebelumnya, apalagi sampai berbalas komentar di Kompasiana.
Ditambah lagi beliau itu seorang Profesor. Seorang Profesor sempat-sempatnya membaca dan memberi rating lagi di artikel saya yang tak seberapa itu. Betapa tawaduknya beliau. Aduhai, betapa malunya saya.
Terima kasih, Prof Ngainun Naim atas ilmunya yang dibagikan melalui video Youtube itu. Sangat inspiratif dan bermanfaat sekali buat saya yang baru belajar menulis ini. Semoga Allah memberikan pahala yang terus mengalir kepada Prof Ngainun Naim.
Dalam kesempatan ini juga saya mohon izin dan restunya, Prof, karena mengambil ilmu dari jenengan. Sekaligus juga mohon doanya, Prof, agar saya diberikan keistikamahan dalam menulis hal-hal baik untuk dibagikan.
Sehat-sehat selalu, Prof Ngainun Naim, agar terus bisa berbagi ilmunya, kami masih butuh wejangan-wejangan dari jenengan terkait dunia literasi ini.
Salam hormat, Prof.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H