Meminjam kata-kata dosen saya semasa kuliah dulu, beliau Prof Muhammad Chirzin, Guru Besar Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga: "Rengkuhlah Al-Qur’an itu agar kita direngkuh pula oleh Pemilik Al-Qur’an".
Berapa banyak waktu yang kita curahkan untuk Al-Qur’an, maka sebanyak itu pulalah pancaran cahaya berlian dari Al-Qur’an menerobos masuk ke dalam diri kita.
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang Mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapatkan pahala yang besar”, (QS. 17: 9).
“Dan ini adalah Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat”, (QS. 6: 155).
Al-Qur’an itu obat pelipur lara. Saat jiwa kita terasa gundah, Al-Qur’an-lah datang menghibur dan memberikan kabar gembira.
Bersahabatlah dengan Al-Qur’an, niscaya Al-Qur’an akan membuka segala rahasianya. Sebagai sahabat, tentu saja, tidak akan sungkan mencurahkan segala isi hatinya.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian”, (QS. 17: 82).
Semoga perhatian kita terhadap Al-Qur’an semakin besar. Saya juga berharap, semoga kita suatu saat kelak dapat memantulkan secercah cahaya berlian Al-Qur’an itu dalam bentuk karya-karya yang menggugah hati dan membimbing penikmatnya ke jalan yang dikehendaki Al-Qur’an. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H