Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Balik Lelah karena Mencari Ridha Allah

3 Januari 2025   11:15 Diperbarui: 3 Januari 2025   11:09 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Masjid (Sumber: Meta AI)

Carilah ridha Allah, niscaya kita tak akan pernah merasa lelah berbuat baik dan menebar kebaikan. Dicaci, dihina, bahkan tak dihargai sekalipun tak menyurutkan langkah kita dalam melakukan kebaikan. 

Memang demikianlah adanya, kadangkala ada saja orang yang tak berkenan dengan kebaikan yang kita lakukan. Kita tak perlu bersedih jika dihadapkan dengan yang demikian itu. Itulah ujian yang harus kita terima dengan lapang dada. Allah menguji kita semata-mata hendak melihat siapa di antara kita yang lebih baik amalnya.

Sabar adalah senjata ampuh saat berhadapan dengan ujian. Sikap sabar tidaklah menunjukkan bahwa kita lemah atau tak berdaya dalam menghadapi ujian, tapi justru sabar itu sumber kekuatan dari dalam jiwa.

Rasulullah SAW juga pernah menyampaikan: "Orang yang kuat bukanlah mereka yang menang dalam bergulat, tetapi orang yang kuat adalah mereka yang mampu menahan hawa nafsunya ketika marah".

Ketidaksabaran dapat berpotensi merusak nilai kebaikan yang telah kita lakukan. Oleh sebab itu, di ujung QS. Al-'Ashr, Allah menyatakan agar kita saling nasihat menasihati dalam hal kesabaran. Sebab, tak mudah melakukan kebaikan jika tak diiringi dengan kesabaran.

Mengharapkan pujian dari orang lain tidak mengekalkan amal kebaikan kita, justru akan berakhir sia-sia. Al-Qur'an melukiskan:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya' (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." (QS. 2: 264)

Orang-orang yang suka menyebut-nyebut kebaikannya, riya' (pamer), dan suka mengharapkan pujian dari orang lain adalah tanda jiwanya kosong dari iman. Orang-orang yang ada iman dalam dadanya akan senantiasa tulus berbuat kebaikan, sekalipun tak ada orang yang menyaksikan.

Sebab, mereka tahu bahwa Allah pasti melihat dan pasti juga akan memberikan pahala atas setiap kebaikan yang dilakukannya. Orang beriman tak butuh pujian dan tak suka pamer. Mereka lebih memilih untuk melakukannya secara diam-diam, sebab itulah yang lebih utama. Ridha Allah adalah segala-galanya bagi mereka. Tak ada artinya kebaikan yang kita lakukan jika Allah tak meridhai.

Perumpamaan yang sangat indah dilukiskan Al-Qur'an untuk mereka yang mencari ridha Allah dalam melakukan kebaikan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun