Baiklah, saya tidak ingin terlalu jauh menarik spirit hijrah Nabi Muhammad SAW ini dalam konteks kita membangun negara atau institusi lainnya. Tapi, saya ingin spirit hijrah Nabi Muhammad SAW ini menjadi penghayatan bagi kita dalam rangka pengembangan diri.
Hijrah pada hakikatnya adalah perubahan dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Harapannya, dengan menghayati spirit hijrah Nabi Muhammad SAW ini dapat menumbuhkan motivasi dari dalam diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Siapa pun kita, saya yakin pasti punya mimpi, punya cita-cita hidup. Orang yang tak punya cita-cita hidup, tak perlu repot-repot, tak perlu bersusah payah membangun diri. Cukup diam saja di tempat.
Sampai waktu makan, makan. Sampai waktu tidur, tidur. Kalau pagi tiba, tunggu saja waktu sore. Kalau sore tiba, tunggu saja waktu pagi. Tak usah berbuat apa pun. Begitulah seterusnya sampai maut datang menjemput. Selesai.
Tapi, orang yang punya cita-cita hidup, ia akan berjuang dengan sungguh-sungguh, biarpun menggadai harta dan jiwa, demi meraih apa yang ia cita-citakan.
Maka, spirit hijrah Nabi Muhammad SAW itu harus kita bawa dalam berjuang menggapai cita-cita hidup. Bangunlah kekuatan yang ada pada diri kita, baik pada aspek internal maupun aspek eksternal.
Cita-cita yang besar haruslah dibarengi dengan upaya yang besar pula. Jika punya cita-cita besar, tapi tidak ada ikhtiar untuk meraihnya, maka tak ada bedanya dengan orang yang hanya tinggi angan-angan saja, orang sekarang bilang, ‘itu halu, bos!’!
Tidak ada cara lain yang mesti kita lakukan dalam meraih cita-cita hidup itu, melainkan dengan memperkokoh diri dengan ibadah. Shalat lima waktu jangan tinggal, kalau perlu tambah dengan shalat malamnya. Baca dan tadaburi ayat-ayat Al-Qur’an, perbanyak zikir menyebut nama Allah SWT. Rutin berpuasa sunah.
Bangun kebiasaan-kebiasaan baik. Semangat dalam menuntut ilmu. Perdalam wawasan dengan membaca buku. Berlatih menulis dalam rangka mengolah akal pikiran. Tingkatkan soft skill dengan mengikuti berbagai macam seminar dan pelatihan. Lakukanlah hal-hal yang mendekatkan kita kepada cita-cita hidup itu.
Sahabat! Waktu kita tidak banyak. Kalau kita tidak memanfaatkannya dengan baik, maka bersiaplah kita akan dilindas olehnya. Sebab, waktu itu berjalan cepat sekali. Kalau sudah berlalu, tak bisa kita tarik kembali.
Oleh sebab itu, Al-Qur’an menyatakan:Â