Perbuatan syirik adalah masuk dalam kategori kezaliman yang besar. Sebagaimana nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya yang direkam Al-Qur'an:
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar'." (QS. 31:13)
Kemudian apa tugas kita sebagai manusia? Al-Qur'an memberikan jawaban kepada kita bahwa tugas manusia diciptakan adalah sebagai khalifah Allah di muka bumi.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'. Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Tuhan berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'." (QS. 2: 30)
Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Khalifah berarti pemimpin. Selain itu, khalifah juga bermakna pengganti.
Manusia semestinya mengemban amanah Allah sebagai khalifah ini dengan baik. Khalifah dalam makna pengganti berarti manusia adalah wakil Allah SWT di muka bumi. Tugas sebagai wakil Allah adalah mengelola bumi dengan sebaik-baiknya.Â
Dari ayat tersebut juga dapat kita ketahui di antara tugas manusia sebagai wakil Allah adalah: (a) tidak berbuat kerusakan di muka bumi, dan (b) tidak menumpahkan darah.
Tugas pertama manusia adalah merawat hubungan baik dengan alam, seperti merawat lingkungan dari hal-hal yang mencemarinya.
Lalu tugas kedua manusia adalah memelihara hubungan baik antar sesama manusia, seperti menjalin silaturahmi, berkasih sayang, merawat persaudaraan, menjauhi pertikaian, permusuhan, dan lain-lain.
Adapun tujuan dari semua itu adalah untuk kemaslahatan hidup bersama. Dengan mengetahui tujuan dan tugas-tugas itu, maka kehidupan akan menjadi harmonis, aman, dan sejahtera.