Nggak ada makhluk lain yang diciptakan Allah sekomplet manusia. Manusia adalah sebaik-baik penciptaan.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (QS At-Tin: 4). Manusia adalah masterpiece-nya Allah.
Al-Qur'an menyebut manusia dengan beragam istilah. Di antaranya: basyar, ins, insan, dan nas. Istilah-istilah tersebut harus melingkupi manusia agar ia dikatakan sebagai sebaik-baik makhluk tadi.
Dikatakan sebagai basyar, karena Al-Qur'an hendak menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki jasad atau fisik.
Dikatakan sebagai ins, karena Al-Qur'an hendak menyampaikan bahwa manusia adalah makhluk yang jinak.
Dikatakan sebagai insan, karena Al-Qur'an hendak mengingatkan bahwa manusia memiliki beban hukum (mukallaf) dan akan mempertanggungjawabkan segala aktivitas hidupnya di hadapan Allah.
Dikatakan sebagai nas, karena Al-Qur'an hendak mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Maka, konsekuensinya adalah bertanggung jawab atas kehidupan sosialnya.
Oleh sebab itu, untuk dikatakan sebagai manusia paripurna, maka keempat istilah di atas harus memenuhi diri kita sebagai manusia.
Di samping memiliki kesempurnaan fisik (basyar), manusia haruslah jinak (ins). Jinak berarti beradab. Maka jadi manusia haruslah beradab, bukan biadab.
Kemudian, manusia haruslah menjadi makhluk yang bertanggung jawab (insan). Sebagai insan, manusia hendaknya tunduk kepada perintah dan larangan Allah.