Definisi dari adz-Dzakaah (Penyembelihan)
Adz-Dzakaah sebenarnya merujuk pada tindakan membuat sesuatu menjadi baik dan harum, seperti yang diungkapkan dalam istilah "raa-ihatun dzakiyyatun" yang berarti aroma yang menyenangkan. Proses penyembelihan disebut adz-Dzakaah karena dalam konteks syari'ah, proses ini diperbolehkan untuk menjadikan sesuatu menjadi baik.
Dalam konteks ini, penyembelihan merujuk pada tindakan memotong hewan, baik melalui metode dzabh maupun nahr. Hal ini diperlukan karena hewan-hewan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi, kecuali ikan dan belalang, tidak dapat langsung dikonsumsi sebelum melalui proses penyembelihan.
Alat Penyembelihan
.
'(Alat) apa saja yang dapat mengalihkan darah dan disebut Nama Allah (pada saat menyembelih) maka makanlah (sembelihan itu), asalkan tidak menggunakan kuku dan gigi. Adapun kuku adalah pisaunya orang Habasyah sedangkan gigi merupakan tulang.'"
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Dua hal yang aku hafal dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
. . . . .
'Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila engkau membunuh, maka hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika engkau menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaknya seorang menajamkan pisau dan menenangkan hewan sembelihannya itu.'
Dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu a'nhu, ia berkata:
.
"Menyembelih itu pada leher dan pangkal lehernya."
Dari Ibnu 'Umar, Ibnu 'Abbas dan Anas, :
.
"Apabila ia memotong lehernya, maka tidak mengapa."
Dari Rafi' bin Khudaij, ia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami besok akan bertemu musuh dan kami tidak mempunyai pisau.' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda:
- - : .
"Cepatkanlah dan ringankanlah (gerakan alat) apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut Nama Allah (pada saat menyembelih), maka makanlah (sembelihan itu), asalkan tidak menggunakan gigi dan kuku. Aku akan memberitahu kalian, adapun gigi, ia merupakan tulang sedangkan kuku adalah pisau orang Habasyah."
Kami pun mendapatkan unta dan kambing sebagai harta rampasan. Salah seekor unta menjadi liar dan lari, kemudian seorang laki-laki memanahnya dan tepat mengenainya sehingga unta itu diam. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
.
"Sesungguhnya unta ini mempunyai sifat liar seperti sifat liar hewan liar, apabila ada unta yang lari lagi, maka perlakukanlah unta itu seperti ini."
Menyebut Nama Allah Pada Saat Menyembelih
Menyebut Nama Allah pada saat menyembelih adalah syarat kehalalan hewan sembelihan tersebut. Barangsiapa yang tidak menyebut Nama Allah dengan sengaja, maka sembelihannya tidak halal.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut Nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya." [Al-An'aam/6: 118]
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut Nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." [Al-An'aam/6: 121]
Dari Rafi' bin Khudaij Radhiyallahu 'anhu, ia menerangkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salalm berkata kepadanya:
.
"(Alat) apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut-kan Nama Allah (pada saat menyembelih), maka makanlah (sembelihan itu)."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H