Mohon tunggu...
Abdul Wahid Mumtazan
Abdul Wahid Mumtazan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STISHK Kuningan

Mahasiswa STISHK Kuningan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Berpuasalah Wahai Insan yang Beriman

2 April 2022   11:15 Diperbarui: 2 April 2022   11:35 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Waktu bergulir cepat.
Berlalu hilang, pergi tak mendekat.
Berganti bulan, hari, jam dan menit.
Kini waktu menyapa hangat.
Sejuta misteri menyambut tak terlihat.
Baik atau buruk, kejutan yang melekat.
Hidup di dunia memang penat.
Sementara dan begitu singkat.
Itulah takdir Sang Maha Kuat.
Hanya Ulul Albab yang berjiwa hebat.
yang bisa memetik manfaat.

Senyum sumringah penghujung Sya’aban.
Menyambut Tamu penuh kemuliaan.
Bintang gemintang dalam kegelapan.
Bagai lampu penuntun jalan.
Langit cerah biru menawan.
Permadani alam dihamparkan.
Kicau Burung bernyanyi melantun.
Pepohonan menari mengibas angin.
Ombak beradu bagai parade di lautan.
Gunung kekar, tenang dalam barisan.
Tamu agung dalam perjalanan.
Tampak anggun dengan sejuta kemenangan.
Marhaban ya Ramadhan.

Kepada orang yang beriman,
Allah berseru seraya berfirman
يآيها الذين آمنوا
“Wahai orang-orang yang beriman”

Wahai yang bersedia menyambut seruan.
Wahai yang bersegera dalam kebaikan.
Wahai Yang melapangkan dada untuk pengabdian.
Wahai yang dikarunia jiwa tenang dan aman.
Engkaulah yang Tergerak dan terpanggil untuk ketaatan.

كتب عليكم الصيام
“Diwajibkan atas kalian berpuasa”

Menahan lapar dan dahaga.
Terhadap si miskin menjadi peka.
Persaudaraan semakin terasa.
Qiyamullail 11 rakaat dijaga.
Ibadah malam jadi terbiasa.
Cinta hamba semakin nyata.
Lembar demi lembar Al-Qur’an terbaca.
Demikian pula hadits dan kitab ulama.
Kajian pagi dan sore membahana.
Sebulan lamanya tak terasa.
Karena hari penuh dzikir dan doa.
Buruk, keji, maksiat, dan dosa ditinggalkan selamanya.

كما كتب على الذين من قبلكم
“Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian”

Merekalah yang menapaki jalan kesuksesan.
Penuh kesabaran dan keridhaan.
Menjadikan Allah sebagai tujuan.
Cita-cita surga menjadi balasan.
Merekalah Para Nabi, Siddiqin, Syuhada dan shalihin.

لعلكم تتقون
“Agar kalian menjadi hamba yang bertakwa”

Pemenang yang sebenarnya.
Hidup berkah dan bahagialah di dunia.
Terbebas siksa kubur yang membara dan mendera.
Di Mahsyar Berkumpul sejahtera.
Catatan amal penuh kebaikan sukacita.
Melewati shirat sekejap kedipan mata.
Mampir di Telaga Rasul menghilangkan dahaga.
Tanpa hisab dan azab melangkah menuju Surga.
Itulah Sebesar-besar pahala.
Dari Allah yang Maha Mulia.

Berpuasalah wahai Insan yang beriman.
Titilah jalan pendahulu kalian.
Jangan sombong, tak berbelas kasihan.
Setiap hidup kelak berjumpa kematian.
Boleh jadi inilah terakhir ramadhan.
Siapkanlah bekal takwa untuk perjalanan.
Raihlah pahala banyak untuk kemenangan.
Boleh jadi ramadhan tahun depan,
hanya sebuah harapan,
Karena umur tidak kesampaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun