Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bisnis Law

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SPMB 2025 dan Soft Skill Leadership Pendidikan yang Makin Link and Macth

1 Februari 2025   05:00 Diperbarui: 1 Februari 2025   05:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pramuka membentuk karakter kuat,cinta tanah air dan leadership (foto : Kompas.com).

Dalam era Society 5.0, lulusan yang hanya mengandalkan nilai akademik mungkin akan kesulitan bersaing. Sebaliknya, mereka yang memiliki kombinasi antara kompetensi akademik dan soft skill leadership akan jauh lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin dinamis.

SPMB 2025 dengan jalur kepemimpinan ini merupakan sinyal bahwa pendidikan di Indonesia mulai bergerak ke arah yang lebih adaptif terhadap kebutuhan global, bukan sekadar mempertahankan sistem berbasis angka dan ujian.

Dampak Jangka Panjang Regenerasi Pemimpin Sejak Bangku Sekolah

Lebih dari sekadar meningkatkan kualitas lulusan, jalur kepemimpinan dalam SPMB 2025 juga dapat menjadi strategi regenerasi pemimpin bangsa.

Jika selama ini kepemimpinan baru mulai ditempa di perguruan tinggi atau bahkan di dunia kerja, kini bibit-bibit pemimpin dapat dikenali dan dikembangkan sejak sekolah menengah. Ini bukan hanya tentang mencetak siswa yang pintar secara akademik, tetapi juga siswa yang visioner, berani mengambil keputusan, serta memiliki empati dan kapasitas untuk memimpin perubahan.

Dalam jangka panjang, sistem ini dapat menghasilkan lebih banyak pemimpin yang teruji sejak dini, baik di bidang bisnis, pemerintahan, maupun organisasi sosial.

Pendidikan Harus Lebih Link and Match

Kehadiran jalur kepemimpinan dalam SPMB 2025 adalah langkah maju dalam sistem pendidikan Indonesia. Ini bukan sekadar soal memberi penghargaan bagi siswa yang aktif berorganisasi, tetapi lebih dari itu, ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa lulusan sekolah siap menghadapi dunia nyata.

Jika diterapkan dengan benar dan tetap selektif, kebijakan ini dapat menjadi solusi bagi kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

Pendidikan tidak lagi hanya soal menghasilkan siswa yang pandai mengerjakan soal ujian, tetapi juga tentang membentuk individu yang siap memimpin dan berkontribusi nyata dalam masyarakat.

Karena pada akhirnya, nilai tinggi mungkin bisa membuka pintu, tetapi kepemimpinan dan soft skill-lah yang akan menentukan seberapa jauh seseorang bisa melangkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun