Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bisnis Law

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

King Maker Vs Bagong, Perebutan Pengaruh di Era Modern.

29 Januari 2025   06:44 Diperbarui: 29 Januari 2025   06:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagong, sebagai suara media dan netizen, harus tetap menyuarakan kepentingan rakyat dengan jujur, ikhlas, dan tanpa drama. Ia menjadi kekuatan moral yang menjaga keseimbangan kekuasaan.

Pagar laut adalah salah satu contoh bagaimana Pertempuran bagong (foto : Kompas.com).
Pagar laut adalah salah satu contoh bagaimana Pertempuran bagong (foto : Kompas.com).
Benturan Tak Terhindarkan dan Suara Rakyat

Pejabat mana yang tidak takut dengan Bagong? Mereka mencoba merayu, membuat narasi agar ia diam, bahkan menciptakan kebijakan untuk meredam gejolak rakyat. Tetapi Bagong tidak bisa dikendalikan. Ketika ia bertindak, kekuatannya seperti gunung es yang menghancurkan siapa saja yang mencoba menghalangi jalannya.

Semua kebijakan sering kali bertujuan untuk memastikan Bagong tetap diam, tidak terusik. Namun, Bagong adalah simbol keberanian rakyat yang memiliki kesaktian untuk menggempur siapa saja yang mencoba menghalangi kebenaran. 

Media sosial menjadi senjata utama Bagong di era modern. Netizen, sebagai pasukan Bagong, menggoyang fondasi kekuasaan para king maker. Viralnya isu-isu penting membuktikan bahwa rakyat kini memiliki alat untuk melawan manipulasi realitas.

Ketika rakyat bersatu, tidak ada kekuatan yang mampu menahan mereka. Bagong, dengan keberanian dan kejujurannya, mengajarkan bahwa suara rakyat adalah kekuatan sejati. 

Pada akhirnya, Bagong adalah harapan rakyat, pengingat bahwa keberanian dan kebenaran lebih kuat dari segala bentuk manipulasi. Inilah kemenangan Bagong: suara rakyat yang tak terbendung, mengalahkan king maker di setiap arena, dari mistis hingga digital.

Ingat, korupsi timah, e-KTP, Harun Masiku, pagar laut, pagar pulau... Bagong akan melawan dengan dua senjata saktinya: media dan netizen, yang terbukti ampuh. Jangan berlindung di Senayan, apalagi di bawah undang-undang. 

Bagong siap menerjang. Suara rakyat tidak akan dibungkam. Bagong adalah simbol perjuangan kebenaran yang akan terus menggempur mereka yang mencoba memanipulasi dan menindas. Karena pada akhirnya, rakyat adalah raja sejati, dan kebenaran adalah senjata yang tak terkalahkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun