Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Inovasi atau Repetisi, Menakar 100 Hari Pemerintahan Prabowo Gibran.

22 Januari 2025   09:19 Diperbarui: 22 Januari 2025   09:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenapa ini dilupakan dengan kebijakan sukarela Genting (Kompas.com).

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah mencapai 100 hari pertama dengan beragam penilaian dari publik dan lembaga survei.

Survei Litbang Kompas mencatat 80,9% responden puas dengan kinerja pemerintahan ini, tetapi evaluasi dari Center of Economic and Law Studies (Celios) memberikan nilai 5 dari 10, menyoroti perlunya perbaikan pada implementasi kebijakan dan pencapaian target strategis.

Struktur Baru dan Program Unggulan

Prabowo melantik Kabinet Merah Putih dengan 48 menteri, 55 wakil menteri, serta kepala badan dan penasihat presiden lainnya. Beberapa program unggulan di bawah Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) mencakup:

Makan Siang Bergizi Gratis dengan anggaran Rp71 triliun.

Kesehatan,Pemeriksaan kesehatan gratis, penuntasan TBC, dan peningkatan kualitas rumah sakit dengan total anggaran Rp13 triliun.

Pendidikan, Renovasi 22 ribu sekolah dan pembangunan sekolah unggulan dengan anggaran Rp24 triliun.

Pangan, Intensifikasi pertanian 80 ribu hektare dan cetak sawah baru seluas 150 ribu hektare dengan anggaran Rp15 triliun.

Selain itu, proyek non-quick win meliputi pembangunan bendungan dan irigasi (Rp11,98 triliun) serta keberlanjutan IKN (Rp9,11 triliun).

Kenapa ini dilupakan dengan kebijakan sukarela Genting (Kompas.com).
Kenapa ini dilupakan dengan kebijakan sukarela Genting (Kompas.com).

Kebijakan Daur Ulang dan Implementasi

Banyak kebijakan dinilai sebagai daur ulang dari inisiatif sebelumnya, seperti Program Makan Bergizi Gratis yang merupakan kelanjutan dari program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di era sebelumnya.

Namun, perhatian juga tertuju pada tumpang tindih kebijakan, seperti penanggulangan stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (GENTING) yang diarahkan secara sukarela dengan melibatkan peran publik.

Sementara itu, program seperti Makan Bergizi Gratis menggunakan dana besar dan ambisius. Ketidaksinkronan ini dapat berisiko melenceng atau bahkan kontraproduktif jika tidak ada integrasi kebijakan antara badan dan kementerian terkait.

Demikian pula, beberapa program dari badan dan kementerian lain menunjukkan kurangnya koordinasi, yang dapat menghambat efektivitas implementasi kebijakan secara menyeluruh.

Analisis Survei dan Perbedaan Penilaian

Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik yang tinggi, namun Celios memberikan evaluasi kritis dengan skor 5 dari 10. Perbedaan ini mencerminkan perlunya pendekatan yang lebih inovatif dan terukur dalam pemerintahan untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

Kesimpulan dan Solusi

Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menunjukkan ambisi besar dalam 100 hari pertama, tetapi banyak kebijakan masih dinilai sebagai repetisi dengan pencapaian yang belum jelas.

Tingkat kepuasan publik yang tinggi perlu diseimbangkan dengan pencapaian yang terukur dan hasil nyata di lapangan. Menghindari tumpang tindih kebijakan menjadi esensial agar tidak kontraproduktif terhadap tujuan utama, seperti kasus stunting yang memerlukan pendekatan terkoordinasi.

Solusi :

Setiap kementerian harus memiliki program unggulan yang dirancang dengan tujuan spesifik, anggaran yang efisien, dan target capaian yang jelas.

Publikasikan laporan kemajuan kebijakan secara rutin untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Fokus pada penciptaan kebijakan baru yang relevan dengan tantangan modern, seperti digitalisasi layanan publik dan pengembangan infrastruktur hijau.

Pastikan anggaran digunakan secara optimal dengan pengawasan ketat untuk meminimalkan kebocoran dan memastikan efektivitas program.

Libatkan sektor swasta, masyarakat, dan akademisi dalam perencanaan serta pelaksanaan kebijakan.

Lakukan evaluasi berkala untuk memastikan program tetap relevan dan memberikan dampak positif yang terukur, serta perbaikan dilakukan jika diperlukan.

Referensi:

Litbang Kompas, Januari 2025.

Celios, Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran.

CNN Indonesia, "Daftar Panjang Program Unggulan Prabowo di 100 Hari Pertama."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun