Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mercury Rising dan Misteri Pagar Laut, Ketika Kepentingan Elit Jadi Sorotan

20 Januari 2025   06:55 Diperbarui: 20 Januari 2025   06:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKP Melakukan Penyegelan Pagar laut Bambu (Foto : Kompas.com)

Ketika dua gajah bertarung, pelanduk di tengah-tengah hanya bisa pasrah. Tubuh kecilnya terhimpit di antara kekuatan besar yang tak peduli akan nasibnya.

Peribahasa ini menggambarkan ironi dalam sebuah sistem kekuasaan, ketika konflik di antara para raksasa akhirnya menyisakan korban yang tak bersalah.

Dalam cerita ini, pagar bambu sepanjang 30 kilometer di laut Tangerang adalah sang pelanduk, terjebak dalam tarik ulur kekuasaan.

Pagar Bambu yang Tak Pernah Bersalah

Pagar bambu itu berdiri sederhana, tanpa pamrih dan tanpa ambisi besar. Ia tidak meminta perhatian. Namun, tiba-tiba saja, keberadaannya menjadi sorotan.

Orang-orang berbicara tentangnya seolah-olah ia adalah simbol dari konflik yang lebih besar. Apa yang seharusnya menjadi urusan kecil kini menjadi panggung besar.

Ketika perintah pembongkaran datang, pagar ini mendadak memiliki narasi yang lebih rumit. Ada yang mengatakan ini adalah soal kedaulatan, ada pula yang menyebutnya hanya urusan "cawe-cawe" yang tak perlu.

Semua pihak seolah berlomba memberikan tafsir masing-masing. Tetapi, di tengah semua itu, kita harus bertanya apakah ini benar-benar soal hukum, atau ada sesuatu yang lebih besar sedang dimainkan?

Pertarungan di Balik Pagar

"Segera bongkar pagar itu!" seruan ini terdengar seperti gong perang yang memulai babak baru. Pasukan elit diterjunkan untuk membongkar, bukan Satpol PP kecamatan yang biasa menangani urusan pagar kecil.

Namun, di balik semua hiruk-pikuk itu, ada bisikan-bisikan kecil yang tak terelakkan. "Apa ini hanya soal pagar, atau siapa yang ingin menunjukkan kekuatan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun