Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bukalapak dan Regulasi yang Tumpul, Saat Lokal Kalah di Tanah Sendiri.

13 Januari 2025   04:56 Diperbarui: 13 Januari 2025   04:56 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Regulasi ini memungkinkan platform seperti Snapdeal bertahan, meskipun menghadapi persaingan ketat dari Amazon dan Flipkart.

Masa Depan Inovasi Lokal

Kisah Bukalapak adalah alarm bagi pemerintah Indonesia untuk segera mereformasi regulasi e-commerce.

Perlindungan lokal bukan sekadar retorika, tetapi kebutuhan mendesak jika Indonesia ingin membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah yang bisa diambil, antara lain:

Menguatkan pengawasan melalui KPPU terhadap praktik predatory pricing oleh pemain besar.

Memberikan insentif khusus, seperti subsidi ongkos kirim untuk produk lokal atau penghapusan PPN bagi UMKM di e-commerce.

Mewajibkan pemain asing yang beroperasi di Indonesia untuk bermitra dengan entitas lokal, sebagaimana dilakukan Malaysia.

Memperkuat kampanye "Bangga Buatan Indonesia" dengan dukungan nyata dari regulasi.

Kesimpulan

Mundurnya Bukalapak adalah cerminan kegagalan regulasi dalam melindungi inovasi lokal di tengah gempuran modal asing.

Indonesia perlu belajar dari negara-negara tetangga untuk membangun kerangka hukum yang lebih kuat dan implementasi yang lebih tegas. Jika tidak, inovasi lokal akan terus tersingkir, dan e-commerce Indonesia akan menjadi medan bagi dominasi global tanpa ruang bagi pelaku usaha lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun