Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mindset, The Pursuit of Happyness, Bangkit, dan Berani Bermimpi

30 Desember 2024   05:42 Diperbarui: 30 Desember 2024   19:38 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film The Pursuit Of Happyness (Sumber gambar via Kompas.com)

Mindset adalah cara berpikir yang memengaruhi bagaimana kita melihat dunia dan menghadapi tantangan.

Mindset membentuk cara kita memaknai pengalaman, menghadapi rintangan, dan meraih tujuan hidup. Sebuah cara berpikir yang benar dapat menjadi pendorong utama dalam mencapai kesuksesan.

Carol Dweck, seorang psikolog terkenal, membagi mindset menjadi dua: fixed mindset dan growth mindset.

Fixed mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang sudah tetap dan tidak dapat diubah. Sebaliknya, growth mindset adalah kepercayaan bahwa kemampuan dapat dikembangkan melalui usaha, pembelajaran, dan ketekunan.

Film The Pursuit of Happyness memberikan inspirasi kekuatan mindset.

Film ini, yang diadaptasi dari kisah nyata Chris Gardner, mengisahkan perjuangan seorang ayah tunggal melawan kemiskinan di San Francisco tahun 1981. Gardner kehilangan tempat tinggal dan harus merawat putranya yang masih kecil di tengah tekanan hidup yang berat.

Meski menghadapi kesulitan luar biasa, Gardner terus berusaha. Ia bekerja keras tanpa henti dalam program magang yang tidak dibayar di sebuah perusahaan pialang saham.

Dengan keyakinan bahwa hidupnya bisa berubah, ia menggunakan setiap kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Akhirnya, ia berhasil menjadi pialang saham yang sukses dan membangun masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan putranya. Film ini mengajarkan bahwa ketekunan, kerja keras, dan mindset positif adalah kunci untuk mengubah hidup.

Dalam kondisi terburuk, Chris Gardner tidak kehilangan harapan. Ia percaya bahwa setiap kegagalan adalah pelajaran, dan setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh lebih baik.

Pengalaman saya dengan Kompasiana memberikan pelajaran baru yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun