Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Catatan Harian Menantu Sinting, Ketika Raditya Dika Menyentuh Ranjang Pengantin

22 Desember 2024   10:53 Diperbarui: 22 Desember 2024   10:53 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raditya Dika kembali hadir dengan Catatan Harian Menantu Sinting, sebuah film yang mengusung cerita keluarga Batak namun dengan sentuhan humor khas Radit. Ehhh... tunggu dulu, kalau Anda membayangkan adegan romantis Ariel Tatum, tahan nafas dulu ya... karena film ini genrenya adalah komedi.

Film ini menawarkan adegan yang absurd, komedi yang nyeleneh, dan kejutan-kejutan yang mengocok perut---setidaknya, itulah yang dijanjikan. Sebagai salah satu kreator komedi terkemuka, Raditya Dika sebelumnya sukses besar dengan film seperti Kambing Jantan, Marmut Merah Jambu, dan Cinta Brontosaurus, yang tak hanya menghadirkan gelak tawa tetapi juga sentuhan cerita yang relatable bagi generasi muda. Tapi apakah berhasil, atau justru kehilangan arah?

Meski berlatar belakang budaya Batak, humor film ini mengusung tema universal yang dirancang untuk menarik perhatian generasi muda lintas budaya. Penggemar Raditya Dika yang selama ini setia dengan karya-karyanya pasti penasaran, apakah film ini akan menjadi tambahan sukses seperti Kambing Jantan atau justru melangkah terlalu jauh ke ranah absurd?

Komedi yang Tersisa di Ranjang dan Kolam Renang

Bayangkan sebuah adegan ikonik: Raditya Dika dan Ariel Tatum bercinta di atas ranjang. Tunggu dulu, jangan buru-buru berharap romantisme ala drama korea.

Yang terjadi di sini jauh dari itu. Raditya Dika dengan ekspresinya yang khas, mencoba menghidupkan suasana, tapi yang terdengar malah bunyi ranjang berderit seperti soundtrack horor.

Penonton bukannya terhanyut, malah membayangkan adegan ini sebagai parodi tanpa konteks.

Lalu, belum selesai dengan ranjang, kita dilempar ke kolam renang. Ariel Tatum berpasangan dengan Nicholas Saputra? Itu pasangan ideal.

Ariel Tatum berpasangan dengan Raditya Dika? Nah, di sinilah letak komedinya. Raditya terlihat seperti seseorang yang kebingungan di kolam renang, mencoba terlihat sensual tapi malah seperti sedang belajar berenang gaya bebas.

Mungkin inilah tujuan film ini, membuat kita tertawa bukan karena adegan romantisnya, tapi karena absurditas total yang dipertontonkan.

Vibrator: Antara Humor, Iklan, atau Pesan Moral Generasi Now?

Adegan yang tak kalah mengundang imajinasi adalah ketika Sahat membawa pulang oleh-oleh dari Australia berupa vibrator.

Adegan ini jelas menimbulkan tanda tanya besar: pengantin baru kok pakai vibrator, apakah Sahat merasa "kurang kuat" seperti ranjang tua yang berisik? Atau ini semacam pesan moral untuk generasi sekarang bahwa "ada alat bantu untuk hubungan intim"?

Penonton bisa saja menganggapnya sebagai komedi nakal, tetapi tidak sedikit yang melihatnya seperti adegan soft iklan produk dewasa. Kalau begitu, kenapa tidak sekalian ada slogan? "Untuk momen-momen yang tak terlupakan, gunakan Sahat's Vibrator."

Minar menerima hadiah itu dengan ekspresi campur aduk antara bingung dan geli. "Ini serius?" seolah dia berkata.

Adegan ini jelas mencoba menciptakan humor, tapi apakah berhasil? Penonton justru dibuat berpikir terlalu jauh: apakah pasangan ini membutuhkan alat bantu untuk "menjaga kualitas hubungan"? Atau sekadar eksperimen absurd yang terlalu jauh melampaui akal sehat?

Raditya Dika dan Ariel Tatum (Kompas.com).
Raditya Dika dan Ariel Tatum (Kompas.com).

Kritik Sosial yang Hilang

Film ini sebenarnya punya ruang besar untuk satire. Mertua yang terlalu ikut campur bisa menjadi alegori bagi pejabat yang gemar mencampuri urusan rakyat tanpa menyelesaikan urusan sendiri. Namun, kritik semacam ini hanya berakhir di angan-angan.

Padahal, jika Raditya mau sedikit lebih berani, dia bisa mengubah film ini menjadi komedi satire yang cerdas.

Bayangkan kalau mertua di film ini memberikan saran seperti, "Coba posisi ini, soalnya saya dan bapak dulu sukses dapat anak dua," itu baru tawa berlapis dari penonton.

Humor bertema seks juga bisa sangat lucu jika disampaikan dengan subtil dan cerdas.

Sayangnya, pendekatannya di sini terlalu gamblang tanpa konteks yang cukup. Bayangkan jika ranjang berisik ternyata sabotasenya mertua yang ingin menguji "kesiapan" hubungan mereka, atau vibrator yang diberikan justru digunakan mertua untuk terapi punggung. Twist semacam itu akan memberikan warna baru dan meninggalkan kesan lebih mendalam.

Ke Mana Raditya Dika yang Dulu?

 

Raditya Dika, sang raja komedi absurd, tampaknya sedang bereksperimen. Hasilnya? Film ini terasa seperti mie instan tanpa bumbu. Penonton jadi bingung: ini film Raditya Dika atau sekadar fan fiction yang terlalu jauh dari akarnya?

Harapannya, ini hanya fase eksperimen, dan Raditya bisa kembali dengan formula yang lebih matang. Kalau tidak, penonton hanya bisa berkata, "Ini Radit atau hanya bayangannya saja?"

---------

Film Catatan Harian Menantu Sinting saat ini tayang di Netflix, disutradarai oleh Sunil Soraya, dan diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Film ini dirilis pada 11 Juli 2024 dengan Ariel Tatum dan Raditya Dika sebagai pemeran utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun