Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Refleksi Budaya di Balik Krisis Toilet Sekolah Indonesia

21 Desember 2024   06:54 Diperbarui: 21 Desember 2024   06:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet ideal bersih dan wangi di sekolah (Kompas.id)

Selain itu, toilet yang tidak layak dapat menyebabkan siswa merasa enggan menggunakannya. Banyak siswa memilih menahan buang air, yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti sembelit dan infeksi saluran kemih. Sanitasi buruk juga memengaruhi status gizi siswa secara tidak langsung. Penyakit akibat sanitasi buruk dapat menyebabkan malnutrisi kronis, yang memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Data Kondisi Sanitasi (sumber -publikasi kemendikbudristek)
Data Kondisi Sanitasi (sumber -publikasi kemendikbudristek)

Solusi Memperbaiki Sanitasi di Sekolah

Sanitasi di sekolah dapat diperbaiki melalui berbagai langkah. Edukasi kebersihan menjadi langkah awal yang penting. Siswa perlu dilibatkan dalam program kebersihan toilet melalui pelatihan sanitasi atau lomba toilet bersih.

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun harus diperkenalkan melalui kegiatan rutin untuk menanamkan kesadaran sejak dini.

Peningkatan fasilitas sanitasi juga harus menjadi prioritas. Toilet sederhana namun fungsional, seperti toilet kompos atau portabel, dapat menjadi solusi praktis untuk daerah terpencil. Ketersediaan air bersih dan sabun harus dipastikan untuk setiap toilet sekolah agar kebutuhan dasar sanitasi terpenuhi.

Keterlibatan komunitas dalam merawat toilet sekolah sangat penting. Gotong royong perlu diterapkan dengan melibatkan masyarakat sekitar dan orang tua siswa. Komunitas harus diajarkan pentingnya mendukung sanitasi di sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

Pemerintah dan sektor swasta dapat berperan melalui alokasi anggaran khusus untuk memperbaiki sanitasi sekolah. Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari sektor swasta dapat diarahkan untuk menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai.

Monitoring dan evaluasi juga harus dilakukan secara rutin untuk memastikan keberlanjutan sanitasi yang baik. Inspeksi berkala penting untuk menjaga standar kebersihan.

Kondisi toilet sekolah mencerminkan budaya masyarakat dalam memandang kebersihan dan kesehatan. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, diperlukan upaya kolektif dari sekolah, pemerintah, komunitas, dan sektor swasta. 

Dengan edukasi yang tepat, fasilitas yang memadai, dan komitmen untuk menjaga kebersihan, kita dapat meningkatkan kualitas sanitasi di sekolah sekaligus menanamkan budaya bersih kepada generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun