Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pacet, Harmoni Slow Living Menuju Spritualitas Biaya Low Cost

20 Desember 2024   07:56 Diperbarui: 20 Desember 2024   12:15 3259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorma Pacet (Kompas.com) 

Jika hidup di kota besar bikin Anda merasa seperti nasi di magic com, terus-terusan dipanaskan sampai gosong, Pacet adalah jawaban untuk keluar dari tekanan itu: Udara sejuk, suasana tenang, dan biaya hidup yang nggak bikin dompet bergetar adalah kombinasi sempurna.

Pacet adalah tempat di mana Anda bisa merasakan hidup dalam harmoni: perlahan, penuh makna, spiritual, dan tetap hemat. Ini surga bagi mereka yang ingin rehat dari dunia yang sibuk, sambil menelusuri sejarah masa lalu yang gemilang.

Slow Living ala Pacet: Santai dengan Aktivitas Bernilai

Di Pacet, slow living bukan berarti diam saja seperti patung. Anda bisa tetap produktif tanpa merasa terburu-buru. Pagi hari dimulai dengan suara ayam jago, bukan dering alarm yang bikin jantung copot. Anda bisa mencoba berkebun, memelihara kambing, atau beternak ikan di kolam sederhana. Udara segar di sini seolah berkata, "Santai aja, hidup nggak perlu secepat Wi-Fi."

Bagi yang suka eksplorasi, Pacet punya banyak tempat untuk dijelajahi. Air terjun, pemandian air panas, atau sekadar berjalan kaki di tengah pepohonan pinus sudah cukup bikin hati adem. Dan kalau mau lebih menantang, siapkan sepedamu!

Pacet dan Jejak Sejarah Majapahit Wisata Historis yang Menakjubkan

Pacet itu nempel banget dengan sejarah Kerajaan Majapahit. Bayangkan, Anda bisa menelusuri jejak salah satu kerajaan terbesar di Nusantara langsung dari episentrumnya. Pacet adalah basecamp yang ideal untuk petualangan sejarah.

Dengan sepeda sebagai kendaraan utama, Anda bisa mengunjungi situs-situs peninggalan Majapahit seperti Candi Tikus, Candi Brahu, atau Kolam Segaran yang dulu konon jadi tempat perjamuan megah kerajaan. Setiap pedal yang Anda kayuh membawa Anda lebih dekat ke cerita masa lalu, seperti menghidupkan kembali kejayaan Nusantara. Tidak perlu buru-buru, jelajahi dengan santai dan nikmati setiap sudutnya.

Dan jika Anda mau lebih total, perjalanan ini bisa dilakukan bertahap. Bayangkan satu akhir pekan Anda menelusuri candi, akhir pekan berikutnya ke museum, lalu pelan-pelan menjelajah ke seluruh Mojokerto.

Setiap langkah atau kayuhan sepeda adalah bagian dari perjalanan yang menyatukan tubuh, pikiran, dan hati Anda.

Spiritualitas di Pacet Kedamaian Batin dengan Biaya Hemat

Pacet juga adalah tempat di mana spiritualitas menjadi lebih dari sekadar kata-kata. Dengan banyaknya pondok pesantren modern, santri dari seluruh Indonesia (dan luar negeri!) datang untuk belajar Al-Qur'an, tasawuf, atau sekadar merenungi makna hidup di udara yang begitu tenang.

Ada program hafalan Al-Qur'an 30 juz dalam setahun yang terasa mustahil di kota besar, tapi sangat mungkin di sini. Kenapa? Karena suasananya mendukung. Nggak ada klakson, nggak ada polusi, hanya udara sejuk dan gemericik air.

Bagi Anda yang non-Muslim, Pacet dan sekitarnya juga menawarkan tempat spiritual yang beragam. Mojokerto, yang hanya sepelemparan batu dari Pacet, adalah rumah bagi klenteng dan gereja tua. Bahkan, di Mojowarno, hanya 33 km dari Pacet, berdiri salah satu gereja tertua di Indonesia,

Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Arsitekturnya memukau, sejarahnya mendalam, dan suasananya membawa Anda ke masa lampau yang damai.

Air Terjun salah satu panorama Pacet (kompas Travel)
Air Terjun salah satu panorama Pacet (kompas Travel)

Low Cost tapi High Quality Nikmat Tanpa Menguras Dompet

Pacet adalah tempat di mana kebahagiaan itu murah meriah tapi tetap berkualitas tinggi. Makan nasi pecel di warung pinggir jalan dengan lauk tempe goreng di sini rasanya seperti hidangan Michelin Star ketika dimakan sambil menikmati udara pegunungan.

Dan soal akomodasi? Anda bisa menyewa penginapan sederhana dengan pemandangan gunung tanpa harus menjual ginjal.

Kalau ingin lebih produktif, tanah di Pacet subur dan siap ditanami apa saja, dari sayuran hingga pohon buah. Bahkan, hasil tani Anda bisa menjadi sumber penghasilan tambahan. Di sini, konsep "slow living" benar-benar menyatu dengan produktivitas.

Pacet adalah tempat di mana slow living, spiritualitas, dan sejarah bertemu dalam harmoni sempurna. Anda bisa melambatkan ritme hidup, menemukan kedamaian batin, sekaligus belajar dan menikmati jejak sejarah yang kaya.

Semua itu dilakukan tanpa tekanan biaya tinggi---karena di Pacet, kebahagiaan itu sederhana, murah, dan nyata.

Jadi, kapan Anda ke Pacet? Siapkan sepeda, bawa hati yang siap bahagia, dan nikmati perjalanan menakjubkan menuju kehidupan yang lebih bermakna. Karena di Pacet, Anda tidak hanya menemukan tempat, tetapi juga diri Anda sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun