Hidup Sederhana Vs Flexing Dunia Maya (Jilid2)

Saya pernah mendengar cerita lucu dari seorang teman. Dia kenal seseorang yang memamerkan mobil mewah di Instagram. Captionnya berbunyi, "Kerja keras membuahkan hasil." Tapi ternyata, mobil itu adalah properti studio foto. Ya, mobil itu tidak pernah bergerak sejengkal pun. Tapi foto itu berhasil mendapatkan ribuan "likes," dan teman saya, yang tahu rahasianya, hanya bisa tertawa sambil berkata, "Flexing memang seni tinggi."

Keseimbangan Hidup Sederhana dan Kebahagiaan

Hidup sederhana bukan berarti menolak kemajuan. Bukan berarti Anda harus terus-menerus makan nasi uduk atau memakai motor lama. Hidup sederhana adalah tentang membuat pilihan yang bijak---menikmati apa yang Anda butuhkan tanpa merasa harus mengikuti standar orang lain.

Jika Anda ingin makan steak wagyu, lakukan karena Anda ingin menikmatinya, bukan karena Anda ingin pamer di Instagram. Jika Anda ingin membeli ponsel baru, belilah karena ponsel lama Anda sudah benar-benar rusak, bukan karena Anda merasa tertinggal. Hidup sederhana adalah tentang Anda, bukan tentang bagaimana orang lain melihat Anda.

Akhirnya, yang Penting Bahagia

Hidup sederhana di tengah flexing memang tidak mudah. Media sosial selalu menampilkan sisi terbaik orang lain, membuat Anda merasa bahwa hidup Anda kurang sempurna. Tapi ingatlah, kebahagiaan sejati tidak ada hubungannya dengan jumlah "likes" atau komentar pujian. Kebahagiaan datang dari rasa syukur, dari menikmati momen kecil tanpa merasa harus membandingkan diri dengan orang lain.

Jadi, saat Anda tergoda untuk flexing atau merasa minder karena melihat flexing orang lain, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah ini benar-benar untuk saya, atau hanya untuk membuat orang lain terkesan?" Karena pada akhirnya, hidup sederhana adalah tentang ketenangan hati, bukan tentang pengakuan dari dunia maya. Dan jujur saja, teh hangat dengan kerupuk bawang itu rasanya jauh lebih nikmat ketika Anda tidak peduli berapa banyak "likes" yang Anda dapatkan.