Hidup sederhana sering kali menjadi tantangan, apalagi saat kita dihadapkan dengan pilihan yang menggoda. Salah satu ujian kesederhanaan yang mungkin tidak disadari banyak orang adalah saat makan di Rumah Makan Sederhana. Ironisnya, nama tempat ini tidak mencerminkan apa yang sebenarnya Anda hadapi di sana. Bukan karena makanannya buruk, melainkan karena pilihannya terlalu banyak dan semuanya terasa wajib dicoba. Dari rendang yang menggoda, dendeng balado yang pedas sempurna, hingga gulai otak yang lembut, meja Anda akan penuh dalam hitungan detik. Tetapi, di tengah limpahan makanan ini,
apakah Anda bisa tetap sederhana?
Godaan yang Mengguncang Kesederhanaan
Bayangkan ini, Anda masuk ke Rumah Makan Sederhana dengan niat tulus untuk makan siang dengan sederhana. "Nasi dan ayam pop saja sudah cukup," pikir Anda. Namun, begitu Anda duduk, pelayan datang membawa piring-piring kecil yang langsung memenuhi meja. Ada rendang berwarna cokelat keemasan dengan kilauan minyak santan, gulai kepala ikan yang aromanya memikat, sambal hijau yang tampak menyegarkan, dan masih banyak lagi. Anda terdiam, mencoba fokus pada tujuan awal, tetapi visual makanan ini membuat niat Anda mulai goyah.
"Ambil yang dimakan saja, Pak," kata pelayan sambil tersenyum. Kalimat itu seolah menenangkan, tetapi sebenarnya adalah jebakan. Anda mulai berpikir, "Kalau sudah disajikan, ya sudah, coba sedikit saja." Dari satu piring ayam pop, Anda beralih ke rendang, lalu dendeng balado, hingga akhirnya gulai tunjang. Tak lama, meja Anda penuh, dan begitu juga tagihannya.
Godaan ini tidak hanya mengguncang dompet Anda, tetapi juga prinsip hidup sederhana yang Anda pegang. Hidup sederhana sejatinya adalah tentang membuat keputusan yang bijak---menikmati apa yang diperlukan, bukan apa yang diinginkan. Di sinilah pengendalian diri memainkan peran penting.
Saat berada di depan meja penuh hidangan ini, tanyakan pada diri sendiri:
"Apakah saya benar-benar lapar sebanyak ini?"
"Apakah saya memilih menu ini karena kebutuhan, atau hanya karena lapar mata?"
"Apakah saya akan merasa lebih bahagia setelah menghabiskan semuanya, atau malah menyesal saat melihat tagihannya?"
Pertanyaan sederhana ini bisa menjadi pengingat agar Anda tidak terjebak dalam jebakan visual makanan yang berlebihan.
Seni Memilih di Tengah Godaan
Â
Kunci dari hidup sederhana adalah kemampuan untuk memilih dengan bijak, termasuk di meja makan. Di Rumah Makan Sederhana, Anda sebenarnya tidak diwajibkan untuk memesan atau memakan semua yang ada di meja. Sistemnya cukup fleksibel---hanya yang dimakan yang akan dihitung. Namun, kemampuan Anda untuk berhenti pada pilihan yang tepat adalah seni yang harus dilatih.
Cobalah untuk fokus pada satu atau dua menu favorit. Jika Anda suka rendang, pilih rendang dan nikmati dengan penuh syukur. Tidak perlu merasa bersalah karena tidak mencoba dendeng atau gulai kepala ikan. Kesederhanaan terletak pada rasa syukur atas apa yang Anda miliki, bukan pada banyaknya pilihan yang Anda ambil.
Selain itu, nikmati makanan Anda dengan perlahan. Hidup sederhana bukan hanya soal mengurangi jumlah, tetapi juga soal menghargai proses. Ketika Anda menikmati setiap suapan dengan kesadaran penuh, Anda akan merasa lebih puas meskipun porsi yang Anda ambil lebih sedikit.
Pelajaran dari Meja Makan
Makan di Rumah Makan Sederhana adalah miniatur dari kehidupan itu sendiri. Godaan akan selalu ada, dan Anda selalu memiliki pilihan untuk mengambil semuanya atau hanya yang Anda perlukan. Hidup sederhana mengajarkan kita untuk berhenti pada apa yang cukup, bahkan ketika kita mampu memiliki lebih.
Di balik meja makan yang penuh dengan hidangan lezat ini, pengendalian diri adalah kunci. Mungkin Anda mampu memesan seluruh menu yang ada, tetapi apakah itu perlu? Apakah itu membuat Anda lebih bahagia, atau hanya memberikan kepuasan sementara yang berujung pada rasa bersalah?
Dengan pengendalian diri, Anda tidak hanya menghemat uang, tetapi juga menjaga nilai hidup sederhana tetap hidup. Hidup sederhana bukan soal membatasi diri, tetapi soal mengarahkan diri pada apa yang benar-benar penting.
Rumah Makan Sederhana adalah tempat di mana hidup sederhana diuji dengan cara yang unik. Pilihan Anda di meja makan mencerminkan bagaimana Anda menjalani hidup. Apakah Anda menyerah pada godaan makanan yang menggoda, atau tetap berpegang pada prinsip kesederhanaan?
Pada akhirnya, hidup sederhana adalah tentang pengendalian diri---memilih apa yang benar-benar Anda perlukan, menikmati dengan penuh syukur, dan meninggalkan apa yang tidak diperlukan. Jika Anda berhasil menahan diri dari memesan gulai otak tambahan, selamat, Anda telah melewati salah satu ujian hidup sederhana.
Karena hidup sederhana tidak diukur dari apa yang Anda miliki di meja makan, tetapi dari bagaimana Anda memanfaatkannya dengan bijak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI