Kabinet Merah Putih dihadapkan pada tantangan yang kompleks dan menuntut kerja sama lintas sektor yang intensif. Dari pemulihan ekonomi, ketahanan pangan, transformasi digital, hingga perubahan iklim, semua membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi. Dengan menerapkan pola total football, kabinet ini bisa mengurangi risiko kebijakan yang tumpang tindih dan meningkatkan efektivitas dalam implementasi program nasional.
Namun, jika kabinet ini tetap berjalan dengan pola individu dan sektoralisasi yang kaku, maka harapan untuk menghadirkan perubahan besar akan sulit terwujud. Dalam total football, setiap pemain bisa saling bertukar peran, dan setiap menteri pun seharusnya bisa bekerja sama secara erat, memahami tanggung jawab kolektif, dan siap mendukung tugas kementerian lain demi mencapai tujuan nasional.
Publik menantikan gebrakan nyata dari Kabinet Merah Putih---apakah mereka akan bekerja dalam pola individu atau melangkah maju dengan semangat total football? Dengan komposisi yang gemuk dan keberadaan badan-badan khusus, kabinet ini dituntut untuk bekerja sebagai satu tim solid, yang bergerak cepat dan adaptif. Jika para menteri mampu mengesampingkan ego sektoral dan berkolaborasi dengan sinergi total, kabinet ini akan siap menghadapi tantangan besar di depan.
Namun, jika pola individu yang berjalan, harapan untuk mewujudkan kebijakan yang progresif dan terintegrasi mungkin akan sulit tercapai. Menjadi kabinet yang siap bertindak seperti tim total football akan menjadi langkah tepat untuk mengokohkan pemerintahan yang solid dan tangguh, sesuai harapan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H