Eksploitasi dan eksplorasi berlebihan akan membuat alam mengidap "kemiskinan" kekuatan eksistensialnya, sehingga bukan berkah atau atmosfir harmonisasi ekologis yang diperoleh manusia, tetapi musibahlah yang menghancurkannya.
Sudah saatnya manusia menyadari, bahwa tuntutan bersahabat dengan alam merupakan bentuk dzikir yang ditujukan untuk mengaktualkan kembali bangunan hubungan berbasis penyatuan atau pengintegrasian (antara alam dengan kekhalifahan manusia).
Ketika alam sedang porak-poranda, kerap menghadirkan musibah, dan menyusutkan kontribusinya pada peningkatan sumberdaya ekonomi bangsa, maka seharusnya manusia harus ber-dzikir, bahwa sebenarnya dirinya sudah mengambil banyak dari alam dan meninggalkan ketidakadaban yang mengerikan yang tentu saja sangat menyakitinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI