Selagi di dalam diri kita tetap yakin, bahwa yang kita perbuat adalah benar, mengabdi demi kepentingan publik, atau bertujuan pada pembaharuan masyarakat atau kebahagiaan sebesar-besarnya untuk dan demi rakyat, maka sejarah kelak pasti akan membuktikan kalau setiap usaha keras akan berbuah banyak kebaikan, termasuk pengakuan dalam ranah universalitas.
Kesulitan tidak akan selamanya menjadi kesulitan, jika kita terus berusaha mencarikan obatnya. Usaha keras dan kolektif dibutuhkan untuk mengurai kesulitan menjadi kemudahan. Bangsa yang besar adalah embrio dari kegigihan setiap elemennya, khususnya dari elit pemimpinnya dalam mengeliminasi setiap kesulitan menjadi jalan lempang menuai kesuksesan.
Kesuksesan tersebut idealitasnya lebih bermakna kebahagiaan untuk sebanyak-banyaknya orang (rakyat), sehingga peran kepemimpinannya lebih terasa bermakna. Peran demikian inilah yang sejatinya banyak dinantikan oleh masyarakat, terutama “wong cilik” yang faktanya sangat merindukan makna obyektif kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H