Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Petani - Pandu Ecoshrimp Indonesia

Pemerhati Lingkungan dan Budidaya Berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Coop Jepang Bantu Petambak Udang Windu

18 September 2023   09:39 Diperbarui: 18 September 2023   10:05 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Hasanuddin/Atina

Udang windu yang diproduksi oleh pembudidaya tambak di Pinrang sangat disukai oleh masyarakat di Jepang. Sebab udang windu Pinrang yang diekspor melalui PT Atina adalah hasil budidaya ramah lingkungan. Maka tidak berlebihan jika konsumen di Jepang menyebutnya udang windu sebagai produk ecoshrimp.

Beberapa tahun belakangan ini produksi udang windu Pinrang merosot tajam. Hal ini berdampak pada menurunnya volume ekspor termasuk ke pasar Jepang. Padahal konsumen udang windu di negeri sakura tersebut tetap getol dengan produk ecoshrimp dari Pinrang. Salah satu penyebab menurunnya produksi udang windu adalah cuaca ekstrim yang terjadi dua tahun lalu.

PT Atina sebagai eksportir udang windu ke Jepang ikut merasakan dampak dari  kondisi yang terjadi di kawasan tambak di Pinrang karena menurunnya bahan baku ekspor. Itulah sebabnya permasalahan yang dialami petambak di Pinrang dilaporkan oleh PT. Atina ke kosumennya di Jepang agar mereka mengetahui penyebab merosotnya suplai ecoshrimp dari Pinrang. Bukan hanya sekedar memberitahukan kondisi yang terjadi di Pinrang akan tetapi PT Atina berharap adanya kontribusi dari Coop Jepang untuk ikut menjadi bagian dari pemulihan kondisi produsen ecoshrimp di Pinrang.    

Foto: Hasanuddin/Atina
Foto: Hasanuddin/Atina

Perkumpulan konsumen ecoshrimp (Coop) Jepang merespon terhadap permasalahan yang dihadapi pembudidaya udang windu di Pinrang. Melalui proposal yang dikirim oleh PT Atina maka Coop Jepang memberikan bantuan  benur udang windu secara bertahap kepada petambak pembudidaya udang windu yang terdampak dari bencana banjir yang terjadi tahun 2022 lalu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun