Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Petani - Pandu Ecoshrimp Indonesia

Pemerhati Lingkungan dan Budidaya Berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pokdakan Binaan Penyuluh Perikanan Juara Lomba Desa Berinovasi

22 Desember 2021   08:02 Diperbarui: 22 Desember 2021   09:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Pembudidaya ikan (Pokdakan) Cempae desa Waetuoe kecamatan Lanrisang kabupaten Pinrang yang tergabung dalam Koperasi Syariah BMT Gapoktan Lanrisang menjadi juara III lomba desa berinovasi dalam rangka kegiatan Research and Innovation Week yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tanggal 13-17 Desember 2021.

Penghargaan Desa Berinovasi diberikan kepada Lembaga Penerima Program desa Berinovasi BRIN tahun 2021 yang mempunyai tingkat pencapaian dampak ekonomi, sosial dan akademik yang optimal melalui pemanfaatan riset dan inovasi, berpotensi untuk discale up dan didukung oleh ekosistem inovasi yang baik. Penerimanya adalah Gapoktan Ngudi Makmur, Koperasi Produsen Petani Kopi Tana Toraja (KOPINTA), dan Koperasi Syariah BMT Gapoktan Lanrisang. "Kegiatan ini diikuti oleh setidaknya 5000 peserta. Dari kegiatan ini BRIN mendapatkan banyak masukan terkait pemanfaatan riset dan inovasi kepada masyarakat," ujar Mego Pinandito, Plt. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi, BRIN.

Kepala Sub Direktorat Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi BRIN, Eka Gandara, S.Pi, M.Si, ketika melakukan monitoring dan evaluasi di, Lanrisang, Selasa (21/12) mengatakan, kelompok masyarakat ini sangat pantas untuk menjadi juara III sebab telah memenuhi tiga unsur pencapaian dampak. Dari aspek penatakelolaan kegiatan Brin menargetkan tiga dampak, pertama dampak ekonomi dengan adanya peningkatan produktifitas, dampak sosial dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja dan dampak akademik dengan hadirnya siswa dan mahasiswa melakukan kegiatan magang dan penelitiani.

Dikatan Eka, desa berinovasi salah satu program yang dijalankan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  Program ini bertujuan untuk memastikan hadirnya inovasi dan teknologi di masyarakat bahkan mengembangkan inovasi yang telah ada di masyarakat."Itulah sebabnya bantuan ini kita serahkan langsung ke kelompok masyarakat," ungkap Eka.

Inovasi yang diusul oleh Pokdakan Cempae melalui koperasi Larisang Adalah aplikasi Inovasi Satuan Unit Usaha Tambak Udang Windu Terpadu "Lanrisang" Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan Kabupaten Pinrang. Lokasi tambak udang windu yang menjadi kegiatan dari program desa berinovasi Brin merupakan tambak rakyat yang direkonstruksi menjadi beberapa petak. Di atas lahan seluas sekitar 1 hektare dibagi menjadi beberapa petakan terdiri dari petak tokolan, petak pembesaran, petak penumbuhan makanan alami phronima sp  dan petak penampungan air (tandon). Setiap unit petakan dilengkapi dengan instalasi saluran oksigen (aerator) dan instalasi pompa venturi untuk resirkulasi air.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Teknologi dan inovasi yang dihasilkan mengadaptasi dan mengharmonisasi kelaziman pembudidaya Kabupaten Pinrang yang selama ini melakukan persiapan lahan hanya sekali dalam setahun dan penebaran ganda (maddobolo) yang tidak sesuai dengan ketentuan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) sebagai standar budidaya udang di Indonesia serta mengadaptasi ancaman Perubahan Iklim, optimalisasi potensi unggulan lokal Phronima suppa (Phronima sp), ketentuan pasar internasional terutama Jepang dan Amerika Serikat, keterpenuhan standar hidup udang windu serta kelayakan ekonomi usaha budidaya udang windu.

Eka mengharapkan, bantuan dari Brin kepada kelompok masyarakat agar dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas udang windu di kecamatan Lanrisang kabupaten Pinrang. "Jka produktivitas udang windu tinggi maka akan berdampak pada perekonomian masyarakat kabupaten Pinrang," katanya.

Penyuluh perikanan yang bertugas di wilayah tersebut telah menunjukkan perannya sebagai pendamping dan pembimbing kelompok. Kegiatan yang telah dilakukan oleh penyuluh perikanan antara lain membantu dalam membuat rencana desain lokasi tambak, membuat instalasi pompa venturi dan sistem resirkulasi air tambak, bimbingan teknis persiapan lahan, budidaya hingga pasca panen.

                                                                            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun