Mohon tunggu...
Abdul Rozak
Abdul Rozak Mohon Tunggu... Guru - Operator

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Peningkatan Inovasi Pembelajaran Model PjBL Metode Blended Learning (LMS)

16 Agustus 2023   13:10 Diperbarui: 16 Agustus 2023   13:20 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran akibat dampak dari covid-19 yang semula tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh dan sekarang kembali ke pembelajaran tatap muka memberikan pengaruh terhadap ketertarikan peserta didik dalam belajar. Peserta didik cenderung kurang aktif bahkan menjadi lebih pasif, peserta didik juga terlihat malas dan tidak simpatik terhadap pemebalajaran yang dilakukan oleh pendidik. Berdasarkan hal tersebut guru dituntut harus mampu berinovasi dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah. Praktik pembelajaran yang sebelumnya dilakukan disekolah saat dampak covid-19, guru lebih berfokus dengan menerapkan teknologi pembelajaran dan Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yaitu peserta didik yang kurang fokus belajar dan Guru belum mengoptimalkan penggunaan teknologi pembelajaran atau penerapan TPACK yang tepat untuk pembelajaran, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri menjadi yang baik juga diharapkan bisa sedikit berbagi pengalaman bagi rekan guru lain.

Blended learning digunakan sebagai upaya mengatasi permasalahan pembelajaran selama masa pandemi dan memberikan kemudahan melaksanakan pembelajaran bagi peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran blended learning dianggap ampuh dalam mengatasi kondisi pembelajaran masa pandemic. Blended learning adalah model pembelajaran yang memadukan metode pembelajaran tradisional melalui tatap muka dengan pembelajaran daring melalui teknologi internet. Peserta didik melalui model pembelajaran blended learning dapat memperoleh pengalaman interaktif.

(Rahmawati & Marmoah, n.d.) Blended learning adalah model pembelajaran yang memadukan metode pembelajaran tradisional melalui tatap muka dengan pembelajaran daring melalui teknologi internet. Peserta didik melalui model pembelajaran blended learning dapat memperoleh pengalaman interaktif. Pembelajaran pada SMP Negeri 2 Gubug dilaksanakan dengan menerapkan model blended learning. Penerapan metode blended learning tidak lain sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama masa pandemi dengan memadukan pembelajaran daring melalui Whatsapp/Gadget dan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. Tidak hanya terbatas pada gadget dan platform pembelajaran, SMP Negeri 2 Gubug sudah menggunakan Learning Management System (LMS) sebagai pengganti modul kerja atau pegangan peserta didik.

(Ananda et al., 2022) Pembelajaran dengan model blended learning berbasis learning management system (LMS) apakah dapat meningkatkan inovasi pembelajaran, minat belajar, keaktifan peserta didik. Maka perlu diadakannya penelitian untuk mengetahui pembelajaran dengan model blended learning benar berjalan dengan efektif dan terlaksana sesuai yang direncanakan sebelumnya berdasarkan penerapan teknological, pedagogical, content, knowledge (TPACK) dalam mengimpementasikan platform teknologi pembelajaran didalam kelas.

METODE

Penulis menggunakan metode observasi dan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan hasil Best Practice yang diperoleh dari sumber data, Penulisan ini menggunakan desain studi kasus, yaitu suatu kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan diungkap dan disajikan apa adanya oleh penulis. Subyek wawancara dalam kegiatan ini adalah Kepala Sekolah, Teman Sejawat/Guru, dan praktik langsung (observasi) pada kegiatan pembelajaran mapel pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) materi semangat kebangkitan nasional tahun 1908 kepada peserta didik Kelas 8A di SMP Negeri 2 Gubug.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Best Practice ini bersumber pada observasi dan praktik pengalaman lapangan (PPL) berdasarkan implementasi pembelajaran blanded learning berbasis learning management system (LMS) edu-smart.id pada mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan materi Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908 kelas 8A di SMP Negeri 2 Gubug. Penerapan implementasi dilakukan dengan penerapan TPACK dalam model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan penerapan platform/teknologi pembelajaran menggunakan aplikasi Jamboard, Canva, Mentimeters, dll. Penggunaan learning management system (LMS) edu-smart.id dalam pembelajaran memberikan beberapa keunggulan dalam praktik pelaksanaan kegiatan pembelajaran hal ini pembelajaran dilakukan dikelas dapat dilaksanakan secara daring dan luring, sehingga peserta didik yang berhalangan hadir dapat mengikuti pembelajaran secara Video Conference menggunakan platform G-meet atau Jitsi. 

Hambatan atau kelemahan dalam implementasi pemanfatan learning management system (LMS) edu-smart.id dalam pembelajaran dikelas adalah 1. Kebijakan sekolah dengan penggunaan teknologi dikelas saat pembelajaran kurang maksimal, contohnya peserta didik melarang peserta didik membawa HP disekolah, 2. Latar belakang ekonomi orang tua/peserta didik menjadi hambatan pembelajaran menggunakan TIK, 3. Keterbatasan fasilitas pendukung di sekolah (infocus) atau sarpras kurang memadai 4. Jaringan WiFi sekolah kurang maksimal, sehingga tidak merata bisa diakses diseluruh kelas 5.Sekolah masih belum mengharuskan guru menggunakan TIK dalam proses pembelajaran, sehingga guru kurang terangsang untuk mengembangkan diri mengajar harus menggunakan IT. Pemenuhan dan tuntutan penerapan pembelajaran abad-21 pada kuikulum 2013 atau berdasarkan kodrat zaman pada kurikulum merdeka, mengharuskan pendidik untuk pengembangan kompetensi salah satunya penerpaan TPACK dalam pembelajaran, hal ini sejalan dengan tujuan pemanfatan learning management system (LMS) edu-smart.id. Keuntungan dan keunggulan platform ini bagi pendidik adalah 1. Mempermudah pendidik dalam memanagement materi pembelajaran bagi peserta didik, 2. Mempermudah analisis hasil belajar peserta didik, 3. Materi pembelajaran peserta didik lebih luas tidak terbatas pada pegangan peserta didik dan guru, 4. Terdapat fitur interaktif diskusi dan tatap maya (video conference) 5. Mempermudah pendidik dalam merancang, merencanakan, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas peserta didik, mengelola hasil assasement dengan sanat baik. Sedangkan keunggulan penerapan dalam peserta didik antara lain : 1. Meningkatkan minat belajar peserta didik, 2. Meningkatkan keaktifan peserta didik, 3. Mengembangkan ketrampilan peserta didik dalam abad 21 atau revolusi industry 4.0. 4. Meningkatkan potensi peserta didik dan evaluasi pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi praktik pengalaman lapangan (PPL) berdasarkan implementasi pembelajaran blanded learning berbasis learning management system (LMS) edu-smart.id pada mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan materi Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908 kelas 8A di SMP Negeri 2 Gubug. Pendidik melaksanakan tujuan pembelajaran dengan peserta didik (Audience) mempresentasikan tugas projek desain infografis dalam kerja kelompok kolaboratif melalui model pembelajaran Project Problem Based Learning (PjBL) dan Blanded Learning (Offline dan Online) dengan Learning Management System (LMS) tentang peristiwa Kebangkitan nasional 1908 (Condition), Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi tokoh perintis kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (Behavior/KKO C4) dengan percaya diri dan kritis (Degree). Pembelajaran tersebut juga menerapkan TPACK dalam proses pembelajaran pendidik menggunakan media platform dan aplikasi pembelajaran seperti Canva, Jamboard, Mentimeter dll. Penggunaaan aplikasi pembelajaran ini meningkatkan motivasi belajar siswa karena ketertarikan peserta didik, hal ini juga meningkatkan inovasi dalam pembelajaran.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun