Mohon tunggu...
Abdul Rouf
Abdul Rouf Mohon Tunggu... Guru - Activist • Enterpreneur Social • Teacher • Muhammadiyah Student Assosiaction •

Isu Pendidikan | Agama dan Budi Pekerti | Melek Politik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebijakan Pendidikan : Membela Kota atau Melupakan Desa

1 Februari 2025   23:37 Diperbarui: 1 Februari 2025   23:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : ((Dokumen Pribadi)) 

Penulis mencoba memberikan pandangan terkait Kebijakan pendidikan yang hanya berfokus pada kota atau mengabaikan desa adalah kebijakan yang sangat bias dan kontraproduktif. 

Pendidikan seharusnya menjadi hak bagi seluruh anak bangsa, tanpa memandang di mana mereka tinggal.

Dampak Negatif:

Ketimpangan yang Melebar: Kebijakan yang bias kota akan melanggengkan ketimpangan antara kota dan desa. Anak-anak di desa akan semakin tertinggal dalam akses pendidikan berkualitas, yang pada akhirnya akan memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.

Migrasi ke Kota: Fokus pada kota dapat mendorong migrasi besar-besaran dari desa ke kota. Hal ini dapat menyebabkan masalah urbanisasi seperti kepadatan penduduk, pengangguran, dan kemiskinan di perkotaan.

Potensi Desa yang Hilang: Desa memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, seperti pertanian, pariwisata, dan kerajinan. Mengabaikan pendidikan di desa berarti menghilangkan potensi sumber daya manusia yang dapat memajukan desa.

Ketidakadilan: Kebijakan yang tidak adil akan melahirkan generasi yang merasa tidak diperhatikan dan tidak memiliki kesempatan yang sama. Hal ini dapat memicu ketegangan sosial dan rasa ketidakpuasan.

Solusi:

Pemerataan Akses Pendidikan: Pemerintah perlu memastikan bahwa semua anak, di mana pun mereka tinggal, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Ini meliputi ketersediaan fasilitas, guru berkualitas, dan kurikulum yang relevan.

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal: Kurikulum di daerah pedesaan sebaiknya memasukkan unsur-unsur kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini akan membuat pendidikan lebih relevan dan bermakna bagi siswa di desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun