Mohon tunggu...
Abdul Rouf
Abdul Rouf Mohon Tunggu... Guru - Activist • Enterpreneur Social • Teacher • Muhammadiyah Student Assosiaction •

Isu Pendidikan | Agama dan Budi Pekerti | Melek Politik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sarjana Muda : Tantangan Membangun Desa Pinggiran Dalam Konteks Pendidikan

10 Januari 2025   16:41 Diperbarui: 10 Januari 2025   16:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi Besar, Tantangan Tak Kecil, Sarjana muda memiliki semangat, energi, dan pengetahuan segar yang sangat dibutuhkan desa. Namun, mereka seringkali harus berhadapan dengan realitas yang jauh berbeda dari ekspektasi mereka di perkotaan. 

Tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, minimnya fasilitas, dan perbedaan budaya bisa menjadi penghalang besar.

Bukan Sekadar Mengajar, Peran sarjana muda di desa tidak terbatas pada mengajar. Mereka bisa menjadi agen perubahan, memperkenalkan teknologi, inovasi, dan cara berpikir baru. Namun, ini membutuhkan lebih dari sekadar ijazah, melainkan juga kemampuan adaptasi, empati, dan kepemimpinan.

Dalam data Kasus Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Subang, sangat tinggi. Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang mencatat sebanyak 21.000 orang Anak Tidak Sekolah. 

Yang berusia 7-18 tahun dan paling tinggi di daerah Pantura, ATS merupakan anak yang berusia 7-18 tahun pada tahun 2023 Paling tinggi kasus ATS berada di pantura, dan kasusnya merata mulai di usia SD, SMP, dan SMA.

Kemitraan yang Kuat, Sukses tidaknya program ini sangat bergantung pada kemitraan yang kuat antara sarjana muda, masyarakat desa, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat. Tanpa dukungan yang komprehensif, upaya mereka akan sia-sia.

Pendidikan yang Holistik, Pendidikan di desa tidak hanya tentang transfer pengetahuan akademik, tetapi juga tentang pengembangan karakter, keterampilan hidup, dan kesadaran akan lingkungan sekitar. Sarjana muda perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang konteks lokal untuk merancang program yang relevan.

Evaluasi Berkelanjutan, Program ini perlu dievaluasi secara berkala untuk melihat dampaknya dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Jangan sampai program ini hanya menjadi proyek jangka pendek yang tidak berkelanjutan.

Saran Konkret:

Pelatihan Khusus, Sebelum terjun ke desa, sarjana muda perlu diberikan pelatihan khusus tentang kehidupan di desa, metodologi pembelajaran yang efektif, dan manajemen proyek.

Insentif yang Menarik, Pemerintah dan lembaga terkait perlu memberikan insentif yang menarik bagi sarjana muda untuk bertugas di desa, seperti tunjangan tambahan, beasiswa untuk melanjutkan studi, atau peluang karier di masa depan.

Pemanfaatan Teknologi, Manfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah akses informasi, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan menghubungkan desa dengan dunia luar.

Fokus pada Keterampilan Praktis, Selain teori, berikan pelatihan pada keterampilan praktis yang dibutuhkan masyarakat desa, seperti pertanian, peternakan, dan pengelolaan usaha kecil.

Pemberdayaan Masyarakat, Libatkan masyarakat desa secara aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Hal ini akan meningkatkan rasa memiliki dan keberlanjutan program.

Kesimpulan:

Program sarjana muda membangun desa terpencil memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, keberhasilan program ini membutuhkan perencanaan yang matang, dukungan yang kuat, dan komitmen jangka panjang dari semua pihak yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun