Dalam satu hari omset kotor Bu Sri tidak kurang dari Rp. 550.000 dengan modal awal Rp. 300.000. Omset sekian ini tentulah sangat besar sebab untuk sayur Bu Sri  bisa mencari di ladang, seperti daun singkong dan lompong.Â
Terkadang pula ada yang menawarkan tewel atau nangka muda dan manisa kepada Bu Sri untuk dibeli.
Sedangkan untuk bahan santan biasanya Bu Sri memanfaatkan buah Kelapa Gading yang tumbuh subur di belakang rumah. hanya manisa, terong, ikan asin, dan ikan tongkol juga beberapa bumbu masakan seperti bawang merah, bawang putih, bawang prei, kemiri, kunyit, serai, daun jeruk, dan cabai saja yang harus dibeli dipasar usai menjajakan dagangan.Â
Sedangkan untuk bulan puasa Bu Sri berjualan di sekitar Polsek menggunakan tenda semi permanen 3 meja dengan harga sewa Rp. 25.000 sehari.Â
Dibulan puasa ini Bu Sri memasak dari pagi sekitar pukul 06.00 dan berangkat ke lokasi pada pukul 02.00 siang dengan dibantu oleh dua pekerja ibu Siti Marhamah dan ibu Mut dengan upah masing-masing sebesar Rp. 750.000 per bulan.
Biasanya Bu Sri juga dipercaya oleh pedagang lain untuk menjualkan dagangannya baik berupa lauk-pauk maupun takjil seperti kolak dan kue. Untuk 1 bungkus lauk mendapatkan laba Rp. 1000, sedangkan untuk 10 bungkus kue mendapatkan laba Rp. 2000.Â
Dalam se bulan puasa Ini dalam satu hari Bu Sri bisa mendapat omset sebesar 3 juta rupiah dengan hasil bersih tidak kurang dari Rp. 1000.000. Dengan keuntungan sekian Bu Sri sudah bisa mencukupi kesehariannya tanpa harus bergantung pada kiriman dari anak-anaknya yang merantau.
Dari kisah Bu Sri di atas kita bisa mengambil pelajaran agar selalu menggali potensi diri yang ada tanpa harus mendengarkan ejekan atau nyinyiran orang lain. Tidak pernah minder terhadap kemampuan kecil yang kita miliki karena terkadang kemampuan kecil yang kita miliki bisa bermanfaat besar bagi orang lain.Â
Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 66 yang artinya "Dan sesungguhnya kalau mereka mengamalkan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan mereka."
Tim Media KKN 2022 Desa Tempursari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H