Apa itu Algoritma?
Algoritma adalah serangkaian langkah logis yang dirancang untuk menyelesaikan suatu masalah atau melakukan tugas tertentu. Algoritma dapat dilihat sebagai resep dalam memasak; setiap instruksi dalam resep harus diikuti dengan urutan yang tepat untuk menghasilkan hidangan yang diinginkan. Dalam konteks komputer, algoritma merupakan dasar dari program yang memungkinkan mesin melakukan tugas-tugas kompleks, seperti mencari informasi di internet, menghitung angka, atau mengendalikan robot.
Ciri-Ciri Algoritma
Algoritma memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari instruksi biasa. Berikut adalah ciri-ciri utama dari sebuah algoritma:
1. Definitif: Setiap langkah dalam algoritma harus jelas dan tidak ambigu. Artinya, tidak boleh ada kebingungan mengenai apa yang harus dilakukan pada setiap tahap.
2. Terbatas: Algoritma harus memiliki jumlah langkah yang terbatas. Ini berarti bahwa algoritma tidak boleh berjalan selamanya dan harus mencapai suatu titik akhir atau hasil.
3. Masukan dan Keluaran: Algoritma harus menerima satu atau lebih input dan menghasilkan setidaknya satu output sebagai hasil dari pemrosesan input tersebut.
4. Efektif: Langkah-langkah dalam algoritma harus bisa dilaksanakan dalam waktu yang wajar menggunakan sumber daya yang tersedia.
5. Finitas: Algoritma harus berakhir setelah menjalankan sejumlah langkah yang ditentukan, tidak boleh berjalan tanpa henti.
Jenis-jenis Algoritma
Algoritma dapat dikategorikan dalam berbagai jenis berdasarkan metode atau pendekatan yang digunakan. Beberapa jenis algoritma yang umum adalah:
1. Algoritma Rekursif: Algoritma ini memecahkan masalah dengan membagi masalah tersebut menjadi masalah yang lebih kecil dan serupa dengan dirinya sendiri. Contoh klasik dari algoritma ini adalah pencarian binary search dan algoritma pembagian dalam quicksort.
2. Algoritma Iteratif: Algoritma ini menyelesaikan masalah dengan mengulang-ulang satu set instruksi sampai kondisi tertentu terpenuhi. Contoh umum adalah perulangan dalam pengulangan loop dalam sebuah program.
3. Algoritma Brute Force: Algoritma ini mencoba semua kemungkinan solusi untuk menemukan yang benar. Meskipun sederhana, algoritma ini bisa sangat tidak efisien jika terdapat banyak kemungkinan yang harus diperiksa, seperti dalam masalah pencarian string.
4. Algoritma Greedy: Algoritma ini mengambil keputusan optimal pada setiap langkah tanpa mempertimbangkan efek jangka panjang, dengan harapan bahwa keputusan lokal terbaik akan mengarah pada solusi global terbaik. Contohnya adalah algoritma Dijkstra untuk mencari jalur terpendek.
5. Algoritma Divide and Conquer: Algoritma ini memecah masalah besar menjadi masalah-masalah kecil yang lebih mudah dipecahkan, lalu menggabungkan hasil dari masalah-masalah kecil tersebut untuk menyelesaikan masalah besar. Contohnya adalah algoritma merge sort.
Contoh Sederhana Algoritma
Mari kita lihat contoh sederhana dari algoritma untuk menemukan bilangan terbesar dari dua bilangan yang diberikan:
• Langkah 1: Dapatkan dua bilangan, misalnya A dan B.
• Langkah 2: Bandingkan A dengan B.
• Langkah 3: Jika A lebih besar dari B, maka cetak A.
• Langkah 4: Jika tidak, cetak B.
• Langkah 5: Selesai.
Contoh Algoritma Mencari Volume Kubus
Menghitung volume kubus adalah masalah yang cukup sederhana dalam matematika dan pemrograman. Volume kubus dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Volume = s³
Di mana `s` adalah panjang sisi kubus.
Pseudocode:
• Mulai
• Input: Masukkan nilai panjang sisi dari kubus (s) .
• Hitung:
  => Volume = s³Â
• Tampilkan: Hasil Volume.
• Selesai
Flowchart Algoritma Mencari Volume Kubus
Flowchart adalah diagram grafis yang digunakan untuk menggambarkan alur atau langkah-langkah dalam sebuah proses, sistem, atau algoritma secara visual. Flowchart menggunakan simbol-simbol standar seperti persegi panjang, belah ketupat, dan panah untuk menunjukkan urutan operasi, keputusan, dan aliran data.
Berikut adalah flowchart yang menjelaskan algoritma untuk mencari volume kubus: