Mohon tunggu...
Abdul Munir
Abdul Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru

• Lahir di sebuah desa yang terletak lereng gunung prau. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Kendal. Daerah yang terkenal dengan sebutan Desa Wisata Curug Jeglong. Munir kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan mottonya Belajar Tanpa Henti, Sukses Menanti. "Berani ambil risiko, bermimpi besar, dan berharap besar." "Dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia." "Hiduplah seakan kamu mati besok, belajarlah seakan kamu hidup selamanya." Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru Madrasah Ibtidaiyah di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi orangtua terkabul. Hobi membaca dan menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan amal dan manfaat bagi banyak orang. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harapan Pendidik terhadap Program Prioritas Penguatan Pendidikan, Sains, dan Teknologi pada Awal Kepemimpina Presiden Parbowo Subianto

20 Oktober 2024   20:20 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:23 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini, reformasi kurikulum yang mengintegrasikan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas (4C), menjadi harapan para pendidik. Kurikulum juga perlu lebih banyak memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), serta pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics).

Selain itu, kurikulum diharapkan lebih inklusif dan memberikan perhatian pada pendidikan karakter yang dapat membentuk siswa menjadi individu yang berintegritas, menghargai keragaman, serta memiliki semangat nasionalisme yang kuat. Reformasi kurikulum ini diharapkan tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga memberikan arahan yang jelas bagi guru dalam mengimplementasikan metode pengajaran yang lebih efektif dan relevan.

4. Penguatan Sains dan Teknologi: Mempersiapkan Generasi Indonesia yang Kompetitif di Era Revolusi Industri 4.0

Di era Revolusi Industri 4.0, kemajuan sains dan teknologi menjadi faktor kunci dalam menentukan daya saing suatu bangsa. Presiden Prabowo diharapkan dapat mendorong penguatan pendidikan di bidang sains dan teknologi dengan mengintegrasikan teknologi secara lebih mendalam ke dalam sistem pendidikan Indonesia. Hal ini mencakup pengenalan literasi digital sejak dini, peningkatan fasilitas laboratorium sains di sekolah-sekolah, serta pengembangan program-program STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang lebih komprehensif.

Teknologi tidak hanya dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), diharapkan akan ada pengembangan sistem pendidikan yang lebih transparan, terukur, dan akuntabel.

Selain itu, pendidik juga berharap bahwa pemerintah akan memberikan lebih banyak dukungan kepada siswa yang memiliki minat dan bakat di bidang sains dan teknologi melalui program beasiswa, kompetisi, dan inkubasi inovasi. Dengan demikian, Indonesia dapat melahirkan generasi baru ilmuwan, insinyur, dan inovator yang mampu bersaing di kancah global.

 5. Integrasi Teknologi dalam Pendidikan: Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan

Pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi teknologi dalam pendidikan, dan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem pendidikan berbasis digital di Indonesia. Salah satu harapan terbesar pendidik terhadap pemerintahan Prabowo adalah percepatan digitalisasi pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh Indonesia. Akses terhadap teknologi pendidikan, seperti platform pembelajaran daring, aplikasi pendidikan, dan konten edukatif berbasis digital, perlu diperluas agar seluruh siswa, terutama yang berada di daerah terpencil, dapat mengakses pendidikan yang setara dengan siswa di perkotaan.

Pengembangan Learning Management System (LMS) nasional yang terintegrasi dan dapat diakses oleh semua institusi pendidikan menjadi harapan besar bagi pendidik. Selain itu, pendidik juga mengharapkan adanya pelatihan teknologi yang berkelanjutan bagi guru, sehingga mereka dapat lebih kompeten dalam menggunakan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif.

Namun, adopsi teknologi dalam pendidikan juga harus diimbangi dengan penguatan literasi digital siswa. Pendidik berharap adanya program literasi digital yang dapat mengajarkan siswa cara menggunakan teknologi secara bijak, aman, dan produktif. Selain itu, perlu adanya dukungan terhadap penyediaan perangkat teknologi seperti laptop, tablet, dan akses internet di sekolah-sekolah yang masih kekurangan fasilitas tersebut.

6. Penguatan Riset dan Inovasi: Membentuk Ekosistem Ilmiah yang Produktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun