Mohon tunggu...
Abdul Munir
Abdul Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru

• Lahir di sebuah desa yang terletak lereng gunung prau. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Kendal. Daerah yang terkenal dengan sebutan Desa Wisata Curug Jeglong. Munir kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan mottonya Belajar Tanpa Henti, Sukses Menanti. "Berani ambil risiko, bermimpi besar, dan berharap besar." "Dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia." "Hiduplah seakan kamu mati besok, belajarlah seakan kamu hidup selamanya." Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru Madrasah Ibtidaiyah di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi orangtua terkabul. Hobi membaca dan menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan amal dan manfaat bagi banyak orang. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Fasilitator Daerah Sains yang Asyik dan Menyenangkan: Membangun Ketrampilan dan Jaringan Profesional

16 November 2023   13:49 Diperbarui: 20 November 2023   10:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum Wr`Wb

Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, peran fasilitator daerah khususnya sains menjadi semakin vital dalam mendukung pengembangan keilmuan di tingkat lokal. Seseorang yang berperan sebagai fasilitator daerah sains tidak hanya perlu memiliki pemahaman mendalam tentang materi sains, tetapi juga keterampilan dalam mendesain dan menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan interaktif.

Pada kesempatan ini, saya berkesempatan untuk mengikuti Diklat Fasilitator Daerah Sains yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Pengalaman ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai aspek ilmu pengetahuan, tetapi juga membawa berbagai manfaat lainnya.

1. Peningkatan Pemahaman Materi Sains

Dalam diklat ini, peserta diajak untuk memperdalam pemahaman tentang berbagai disiplin ilmu sains. Mulai dari biologi, kimia, fisika, hingga ilmu lingkungan, materi disajikan dengan pendekatan yang menyeluruh. Ini memberikan gambaran yang lebih lengkap dan memungkinkan fasilitator daerah sains untuk lebih memahami interkoneksi antar bidang ilmu pengetahuan.

2. Pengembangan Keterampilan Presentasi dan Fasilitasi

Salah satu aspek yang sangat ditekankan dalam diklat adalah pengembangan keterampilan presentasi dan fasilitasi. Peserta diajarkan cara menyampaikan materi secara efektif, menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta. Latihan praktikum dan simulasi peran juga memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan ini secara langsung.

3. Membangun Jaringan Profesional

Diklat ini bukan hanya sekadar tempat memperoleh pengetahuan, tetapi juga menjadi arena untuk membangun jaringan profesional. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari guru sains di sekolah hingga Dosen perguruan tinggi. Interaksi antar peserta tidak hanya terjadi dalam sesi formal, tetapi juga melalui kegiatan sosial di luar jam pelatihan, menciptakan peluang untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan isu-isu terkini dalam dunia sains.

4. Menanggapi Tantangan Pendidikan Sains Lokal

Diklat ini juga mengajak peserta untuk merancang solusi konkret terhadap tantangan pendidikan sains di tingkat daerah. Diskusi kelompok dan proyek kolaboratif memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah dan menciptakan rencana aksi yang dapat diimplementasikan secara lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun