Mohon tunggu...
Abdul Munawar
Abdul Munawar Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Motivator, Enterpreneur, Konten Kreator, Penulis

email : abdulmunawar950gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secangkir Kopi, Mengapa Orang Beriman Diuji Lebih Berat, Ada Rahasia Apa?

4 Oktober 2024   06:42 Diperbarui: 4 Oktober 2024   07:06 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mancing ikan sudah susah payah mendapat satu eh lepas pula

Pernahkah kita bertanya-tanya, mengapa ada orang yang tidak beriman, namun hidupnya terlihat lebih mudah, sementara orang yang beriman justru sering menghadapi banyak cobaan? Pertanyaan ini telah muncul sejak lama, dan bahkan dalam beberapa riwayat, para ulama telah mengisahkan cerita serupa.

Dalam Kitab "Tanbihul Ghafilin" karya Abu Laits As-Samarqandi, disebutkan sebuah kisah yang menggambarkan hal ini:

"Dikisahkan bahwa seorang mukmin dan seorang kafir di zaman dahulu pergi memancing. Orang kafir tersebut terus menyebut-nyebut berhala yang disembahnya, dan setiap kali ia mengangkat jaringnya, ia selalu mendapatkan ikan besar. Sedangkan orang mukmin, yang terus menyebut nama Allah, tidak mendapatkan apa-apa. Hingga pada saat matahari hampir terbenam, ia berhasil menangkap seekor ikan kecil, tetapi ikan itu meloncat dan kembali ke air. Akhirnya, orang mukmin itu pulang dengan tangan kosong, sementara orang kafir kembali dengan jaring penuh ikan. Melihat hal ini, malaikat yang diutus untuk menjaga orang mukmin merasa sedih. Namun, ketika malaikat itu naik ke langit, Allah memperlihatkan kepadanya tempat tinggal orang mukmin itu di surga."

Apa Pesan di Balik Kisah Ini?

Kisah ini menyiratkan pesan yang sangat dalam. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering melihat situasi yang serupa. Ada orang yang tidak peduli dengan ajaran agama, namun hidupnya tampak lancar dan penuh keberuntungan dalam urusan duniawi. Sebaliknya, ada orang yang taat beribadah, namun terus menghadapi berbagai ujian dan kesulitan.

Dalam hal ini, Allah SWT telah mengingatkan kita melalui firman-Nya:

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوٓا۟ أَنْ يَقُولُوٓا۟ آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-Ankabut: 2)

Kita bisa menemukan contoh serupa dari kisah ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang pedagang yang jujur dan selalu menjaga kehalalan dalam usahanya mungkin tidak langsung mendapatkan keuntungan besar. Bahkan, ia mungkin harus bersabar saat barang dagangannya tidak laku sebanyak yang diharapkan. Di sisi lain, ada pedagang lain yang sering mengambil jalan pintas, seperti menipu atau menjual barang yang tidak sesuai kualitasnya, namun ia terlihat mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam hal duniawi.

Namun, yang sering kali tidak kita sadari adalah bahwa Allah telah menyiapkan balasan yang jauh lebih besar di akhirat bagi mereka yang beriman dan bersabar. Seperti dalam kisah di atas, orang mukmin mungkin tidak mendapatkan ikan yang banyak saat itu, tetapi surga telah menantinya sebagai balasan atas kesabaran dan keimanannya.

Bagaimana Kita Menghadapinya?

Hal penting yang perlu kita pahami adalah bahwa ujian dan cobaan bukanlah tanda bahwa Allah tidak menyayangi kita. Sebaliknya, ujian-ujian itu adalah bentuk kasih sayang Allah untuk memperkuat iman kita dan mempersiapkan balasan yang lebih besar di akhirat.

Dengan memahami hal ini, kita diajak untuk tidak iri terhadap keberuntungan duniawi yang tampaknya didapat oleh orang-orang yang jauh dari ajaran agama. Sebaliknya, kita perlu bersabar dan meyakini bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi memiliki hikmah tersendiri.

Kesimpulan

Kisah antara mukmin dan kafir yang pergi memancing bukan sekadar cerita tentang siapa yang mendapatkan ikan lebih banyak. Ini adalah cerminan dari kehidupan kita sehari-hari. Dunia ini hanyalah tempat sementara, dan apapun yang kita peroleh di dunia baik atau buruk tidak sebanding dengan balasan yang disiapkan Allah di akhirat bagi orang-orang yang beriman dan bersabar.

Oleh karena itu, mari kita terus menjaga iman dan kesabaran, serta yakin bahwa Allah selalu melihat perjuangan kita. Dunia ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan ladang untuk menanam amal yang akan kita tuai di akhirat kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun