Mohon tunggu...
Abdul Munawar
Abdul Munawar Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Motivator, Enterpreneur, Konten Kreator, Penulis

email : abdulmunawar950gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secangkir Kopi, Ketika Ilmu Kehilangan Keberkahan, Sebuah Renungan Zaman Now

22 Agustus 2024   12:28 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:11 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu adalah cahaya. Ilmu adalah jalan menuju kebaikan, kemajuan, dan kesuksesan. Namun, di zaman sekarang, kita sering melihat fenomena yang mengejutkan: banyak orang yang pintar, berpendidikan tinggi, bahkan lulusan dari universitas ternama dalam dan luar negeri, namun terjebak dalam korupsi, kecurangan, dan perilaku yang tidak amanah. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Seharusnya, ilmu yang dimiliki membawa keberkahan dan manfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain. Tetapi, mengapa justru ada yang berakhir di balik jeruji penjara, terjerat kasus kejahatan, dan hidup dalam kesengsaraan akibat perbuatan mereka? Fenomena ini menunjukkan kepada kita bahwa ilmu saja tidak cukup. Ilmu yang tidak diiringi dengan akhlak mulia dan keberkahan dari Allah SWT, hanya akan menjadi beban bagi pemiliknya.

Ilmu Tanpa Keberkahan

Syeikh Az-Zarnuji dalam kitabnya Talim al-Muta'allim menekankan pentingnya memuliakan ilmu dan ahli ilmu agar ilmu yang kita dapatkan bisa bermanfaat. Dia berkata:

إِعْلَمْ أَنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ لَا يَنَالُ الْعِلْمَ وَلَا يَنْتَفِعَ بِهِ إِلَّا بِتَعْظِيْمِ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ، وَتَعْظِيْمِ الْأُسْتَاذِ وَتَوْقِيرِهِ

"Ketahuilah, seorang pelajar tidak akan meraih ilmu dan tidak akan mendapatkan manfaat dari ilmunya kecuali jika ia memuliakan ilmu, ahli ilmu, dan menghormati gurunya."

Di sini, kita belajar bahwa kesuksesan dalam menuntut ilmu tidak hanya terletak pada seberapa banyak gelar yang kita miliki atau seberapa cerdas kita, tetapi juga pada adab dan sikap kita terhadap guru dan ilmu itu sendiri. Guru yang tidak dihormati, tidak dimuliakan, dan ilmu yang tidak diamalkan dengan jujur dan amanah, akan kehilangan keberkahannya.

Ilmu dan Amanah

Ketika seseorang memperoleh ilmu, ia juga mendapatkan tanggung jawab yang besar. Ilmu bukan sekadar alat untuk mencapai status sosial, kekayaan, atau kekuasaan. Sebaliknya, ilmu adalah amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Namun, kewajiban menuntut ilmu tidak hanya berhenti pada pencarian ilmu itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana kita menggunakannya. Seseorang yang memiliki ilmu tapi tidak amanah dalam pekerjaannya, seperti berbuat curang, menipu, atau bahkan melakukan korupsi, menunjukkan bahwa ilmunya tidak membawa keberkahan. Mereka telah menyalahgunakan amanah yang Allah berikan.

Mengapa Ilmu Tidak Berkah?

Ada beberapa faktor mengapa ilmu yang dimiliki oleh seseorang tidak membawa keberkahan:

1. Tidak Mengagungkan Ilmu dan Ahli Ilmu  

Banyak orang pintar yang meremehkan adab dalam belajar. Mereka mungkin merasa bahwa ilmu hanyalah alat untuk mencapai ambisi duniawi, bukan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Mereka melupakan bahwa ilmu yang tidak dihormati akan hilang keberkahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun