Mohon tunggu...
Abdul Munawar
Abdul Munawar Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Bloger, Enterpreneur, Konten Kreator, Penulis

Teacher

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secangkir Kopi: Makna Kemerdekaan 17 Agustusan

18 Agustus 2024   13:54 Diperbarui: 18 Agustus 2024   14:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kita merayakan 17 Agustus, kita tidak hanya mengenang hari proklamasi kemerdekaan Indonesia, tetapi juga merenungkan sejarah panjang perjuangan bangsa ini. Sejarah ini, mengingatkan kita pada kisah hijrah Nabi Muhammad SAW untuk memerdekakan Kota Mekkah, yang menggambarkan betapa pentingnya sebuah perjuangan dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan.

Seperti halnya hijrah Nabi yang menuntut kesabaran dan pengorbanan untuk mencapai tujuan mulia, perjuangan kemerdekaan Indonesia pun diwarnai dengan darah dan air mata para pahlawan dan syuhada. Para pejuang kemerdekaan rela mengorbankan nyawa demi tanah air tercinta. Maka, sudah sepantasnya kita merayakan hari kemerdekaan ini dengan penuh rasa syukur dan penghargaan terhadap jasa mereka.

Namun, peringatan 17 Agustus sering kali tersimpang dari makna yang sebenarnya. Acara perayaan yang hanya diisi dengan hiburan yang tidak relevan, euforia berlebihan, dan pesta pora tanpa makna, jelas tidak sesuai dengan semangat kemerdekaan yang sejati. Bentuk perayaan yang hanya menonjolkan aspek-aspek hiburan yang tidak sesuai dengan norma agama dan etika, malah dapat menjadi bentuk ketidaksyukuran terhadap nikmat kemerdekaan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur (kepada-Ku), pasti Aku akan menambah (nikmat-Ku) kepadamu; dan jika kamu kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim : 7) 

Hadits Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya bersyukur. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Nabi SAW bersabda:

مَنْ لَا يَشْكُرِ النَّاسَ لَا يَشْكُرِ اللهَ 

"Barangsiapa tidak bersyukur kepada manusia, maka dia juga tidak bersyukur kepada Allah." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

Sangat penting untuk mengisi perayaan 17 Agustus dengan kegiatan yang bernilai dan mendidik. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menyelenggarakan haul akbar untuk mendoakan arwah para pejuang kemerdekaan. Pengajian yang membahas kembali sejarah kemerdekaan Indonesia juga sangat dianjurkan. Ini bukan hanya untuk mengenang jasa pahlawan, tetapi juga untuk menyampaikan kepada generasi muda tentang betapa berartinya perjuangan para leluhur dalam meraih kemerdekaan.

Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat menanamkan rasa penghargaan dan cinta tanah air yang mendalam kepada generasi muda. Mereka perlu mengetahui dan memahami sejarah kemerdekaan sebagai bagian dari identitas bangsa, agar tidak terjebak dalam perayaan yang hanya menonjolkan aspek-aspek hiburan yang tidak berfaedah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun