Sebelum Midji-Norsan duduk berdua di warung kopi, figur Ria Norsan cukup menguat sebagai calon gubernur yang akan maju sendiri setelah mendapat kepastian mandat dari DPP Golkar sebagai calon gubernur. Dan memang cukup beralasan karena beberapa indikator: pertama, Ria Norsan adalah kader Golkar senior di Kalbar yang memiliki modal cukup. Cukup berpengalaman di eksekutif sebagai bupati dan wakil gubernur.Â
Cukup logistik karena sebagai pengusaha sukses, dan cukup modal elektoral terutama di daerah pesisir Kalbar. Ia juga dikenal oleh masyarakat sebagai sosok yang cukup dekat dengan organisasi keagamaan dan adat Melayu di Kalbar.Â
Dan yang lebih penting adalah bahwa Partai Golkar sedang menjadi trend sebagai pemenang pilpres bersama Gerindra. Artinya, sosok Norsan sedang mendapatkan momentum sebagai calon gubernur yang didukung partai penguasa.Â
Apalagi jika takdir politik PDIP atas dasar pertimbsngan "bukan partai penguasa" menetapkan hanya akan mengirim cawagub dan bepasangan dengan Norsan. Dalam politik, apa saja bisa terjadi dan berubah secara tiba-tiba. Maka selesailah pertandingan. Tetapi, modal ini lantas berkurang ketika ia hanya maju sebagai cawagub.Â
Jika pilihan menjadi cawagub itu benar hingga didaftarkan ke KPU, maka  sejatinya ia telah kehilangan momentum dan atau mungkin ada hal lain yang hanya bisa dijelaskan di "panggung belakang"  secara sunyi.
Bagaimana dengan Midji? Satu-satunya penjelasan rasional, tentu saja sambil menunggu hasil survei, ia adalah incumbent yang harus meneruskan program-program yang masih tertunda.Â
Kepemimpinan Midiji-Norsan, seperti juga kepala daerah di tempat lain, memang terpotong oleh kenyataan Covid Pandemi-19 yang dalam banyak hal menunda program pembangunan.Â
Sayangnya, belum terdengar hasil survei untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja kepemimpinan Midji-Norsan. Namun demikian,.adalah masuk akal jika Midji berkeinginan kuat untuk melanjutkan program-program yang tertunda.Â
Lantas apakah dengan demikian pasangan ini memiliki kans untuk memenangkan Pilgub besok? Jawabannya masih terlalu dini untuk mengatakan kuat atau lemah.Â
Tetapi setidaknya, dengan peristiwa "ngopi bareng", bisa mengundang "ngopi bareng" figur lainnya. Apakah kita akan menyaksikan "ngopi bareng" Lasarus-Muda? Tanya saja ke mereka berdua...