“Nasab Politik” sebagai Bonus
Mungkin ada yang bertanya, kesuksesan Karolin sebagai politisi tidak terlepas dari pengaruh ayahnya, Drs. Cornelis, MH yang sukses sebagai Bupati Landak, Gubernur Kalbar, dan legislator di Senayan yang kini terpelih kembali dengan prolehan suara tiga digit. Sebagai anak biologis dan ideologis, Karolin pernah disebut oleh Megawati Soekarno Putri sebagai “Cornelis Perempuan”. Artinya, jejak dan reputasi dan prestasi Karolin memang banyak diinspirasi oleh ayahnya sendiri. Dalam dunia “pernasaban”/keturunan memang dkenal adigum bahwa “buah tidak akan jauh dari pohonnya”. Karolin tumbuh dan berkembang dalam bimbingan langsung ayahnya. Teladan ayahnya yang meniti karir dari nol menjadi cermin paling dekat dan nyata dalam perjalanan karir politik dr. Karolin Margret Natasa, MH. Maka, keberadaan ayahnya menjadi berkah dan anugerah bagi karir putri sulungnya. Bonus ini tidak akan berarti jika yang bersangkutan gagal menerjemahkan teladan ayahnya dalam kapasitasnya sebagai pribadi. Karolin adalah satu dari sekian contoh yang berhasil “menjadi diri sendiri” tanpa dibayang-bayangi tokoh legendaris Kalbar, Cornelis. Persepsi tentang “politik dinasti” akan menjadi buruk jika jalan-jalan yang ditempuh penuh dengan nepotsime dengan menabrak aturan. Jejak politik Karolin, sejauh ini telah berjalan di atas “kewajaran politik” dalam koridor prinsip-prinsip demokrasi yang sah dan absah. Lambat-laun, dengan dinamika kinerja politik yang tidak ringan, Karolin tumbuh sebagai aktivis politik yang mandiri dan independen. Maka, jika esok ia benar-benar resmi mendaftar ke KPU sebagai calon bupati Kabupaten Landak merupakan jalan politik yang logis, terukur, dan rasional. Yang dibutuhkannya hanyalah komitmen dan konsistensi membangun Kabupaten Landak yang telah dirintisnya selama lima tahun dengan sejumlah capaian prestasi. Kabupaten Landak masih memerlukan Karolin untuk peningkatan infrastruktur, pangan, kesehatan, dan pendidikan. Karolin sudah hafal yang akan diperbuat. Dan Rakyat sudah hafal siapa yang akan diundang untuk memimpin Landak 2025-2030.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H