Â
  Di langit berdiri sebuah negeri yang bernama Negeri Pelangi. Negeri itu tersembunyi di balik awan-awan yang sengaja dibuat untuk menutupi bangunan agar aman dari gangguan makhluk lain. Negeri yang memiliki bangunan penuh warna itu dipimpin oleh seorang peri yang bernama Ratu Pelangi. Ia memiliki sayap yang apabila dikepakan muncul warna-warna indah seperti warna pelangi.
    Peri itu tidak tinggal sendirian, ia memiliki tujuh anak peri kecil dengan warna sayap yang berbeda-beda. Peri-peri itu dinamai sesuai dengan warna sayapnya yaitu Peri Merah, Peri Jingga, Peri Kuning, Peri Hijau, Peri Biru, Peri Nila, dan Peri Ungu. Selain itu, banyak pula peri-peri lain yang merupakan rakyat dari Negeri Pelangi. Namun, sayap mereka berwarna putih biasa karena bukan keturunan asli dari Ratu Pelangi.
    Di negeri itu, Ratu Pelangi memimpin dengan adil dan bijaksana. Kehidupan mereka di Negeri Pelangi sangat tenteram. Mereka selalu bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, membersihkan istana, hingga memasak makanan. Mereka memiliki sebuah kebun madu yang mereka tanam bersama. Madu-madu yang telah dipanen biasa mereka masak hingga menjadi gulali. Peri-peri itu sangat menyukai makanan yang rasanya manis. Ratu Pelangi begitu senang melihat kehidupan rakyatnya bahagia. Sejak Raja meninggal, Ratu Pelangilah yang bertanggung jawab akan kesejahteraan di negerinya. Ratu Pelangi pun berjanji untuk membesarkan ketujuh anaknya dengan penuh kasih sayang.
    Ratu Pelangi tidak pernah mengizinkan siapapun untuk keluar dari wilayah negerinya. Karena semua kebutuhan untuk hidup telah tersedia di dalam sana. Selain itu, Ratu Pelangi khawatir jika terjadi hal buruk pada rakyat dan anaknya karena wilayah langit yang begitu luas. Hal itu pun telah menjadi peraturan di Negeri Pelangi. Sehingga tidak ada yang berani untuk melanggarnya.
    Suatu hari, di Negeri Pelangi sedang melakukan panen madu besar-besaran. Semua penghuni Negeri Pelangi menuju ke kebun dengan membawa kantung-kantung kecil untuk menampung hasil panen. Begitu pun Ratu Pelangi yang bertugas memimpin jalannya panen sudah siap sejak pagi.
    Ketujuh anak Ratu Pelangi baru saja bangun, padahal hari sudah siang. Peri Merah yang merupakan anak pertama membujuk ibunya
    "Ibu, aku dan adik-adik nanti akan menyusul ke kebun. Kami ingin membersihkan badan dulu. Boleh kan, Bu? Ibu pergi dulu saja", Ratu Pelangi melihat langit yang semakin cerah sehingga memutuskan untuk berangkat ke kebun terlebih dulu.
    "Baik, tapi kalian harus segera menyusul ibu ya. Semua peri di sana untuk memanen madu". Peri Merah pun mengangguk setuju.
    Setelah Ratu Pelangi pergi, Peri Merah berkata pada adik-adiknya.