Mohon tunggu...
Abdul Mujib
Abdul Mujib Mohon Tunggu... -

Suka menuangkan perasaan lewat tulisan,masih belajar berkarya, belajar memahami & selamanya akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sederhana..

22 Agustus 2011   06:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupikir cintaku sederhana

Tak berharap dikirimi bunga

Tak berpikir dihadiahi permata...

Memang cintaku sederhana

Bersyukur saat dia menyapa

Bahagia saat dia ada...

Kupikir cintaku sederhana

Seperti ilalang yang tumbuh tanpa ditanam

Tidak cantik, tidak menarik

Tetap tumbuh meski dipandang sebelah mata

Tetap bertahan walau tak diperhitungkan

Dan tercabut tanpa kata-kata...

Cintaku sederhana

Tak memaksa untuk dibalas

Sekalipun isi doaku sama :

“Biarpun sederhana -biarkan cintaku menjadi sempurna”

“Sekalipun tak berbalas-Ijinkan aku kuat menjaganya”

Hingga suatu waktu Kesederhanaan cintaku

Mencipta hari penuh syukur

Menoreh wajah penuh senyum

Menghapus pipi dari airmata

Menipiskan doa keprihatinan

Menggantinya dengan puji-pujian...

Karena cinta sederhanaku

Tercipta dari pribadi yang mengajariku

Untuk tetap sederhana seperti hidupNya

Sekalipun Dia Maha Punya

Aku ingin Cintaku tetap sederhana

Karena Dia yang kupuja Ingin aku menjadi serupa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun