Mohon tunggu...
ABDUL MUIZ
ABDUL MUIZ Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika MAN Bangkalan

Menulis adalah bentuk syukur atas Nikmat Pikiran. Dengan berbagi tulisan, maka pikiran kita bisa dinikmati orang lain serta menjadi koreksi bagi diri kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aqiqah: Tradisi Islami dalam Menyambut Kelahiran Sang Buah Hati

15 Desember 2024   14:47 Diperbarui: 15 Desember 2024   14:47 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aqiqah adalah salah satu tradisi penting dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Tradisi ini merupakan sunnah muakkadah, yaitu amalan yang sangat dianjurkan bagi orang tua yang mampu secara finansial. Selain sebagai ibadah, aqiqah juga mengandung makna sosial dan spiritual, di mana kebahagiaan kelahiran seorang anak turut dibagikan kepada orang lain, terutama kaum fakir miskin.

Pengertian Aqiqah

Secara etimologi, aqiqah berasal dari bahasa Arab al-aqq, yang berarti “memotong” atau “memutus”. Dalam istilah syariat Islam, aqiqah adalah penyembelihan hewan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak. Selain itu, aqiqah juga disertai dengan mencukur rambut bayi serta pemberian nama yang baik dan penuh makna.

Aqiqah disyariatkan berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelih untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama."
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Hukum dan Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan, namun tidak diwajibkan. Jika seseorang tidak mampu melaksanakannya pada waktu yang dianjurkan, maka tidak ada dosa baginya.

Aqiqah sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Jika tidak memungkinkan, maka boleh dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21, atau kapan saja ketika orang tua memiliki kemampuan finansial.

Jumlah Hewan Aqiqah

  • Untuk anak laki-laki, disunnahkan menyembelih dua ekor kambing atau domba yang sehat.
  • Untuk anak perempuan, disunnahkan menyembelih satu ekor kambing atau domba yang sehat.

Namun, jika orang tua hanya mampu menyembelih satu ekor kambing untuk anak laki-laki, maka hal tersebut tetap diperbolehkan dan sah sebagai aqiqah.

Rasulullah SAW bersabda:
"Bagi seorang anak laki-laki disembelih dua ekor kambing yang sama, dan bagi seorang anak perempuan satu ekor kambing."
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun