Hidup ini adalah anugerah yang penuh dengan kesempatan untuk berbuat baik. Setiap langkah, keputusan, dan tindakan yang kita ambil memberikan dampak, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Namun, tidak sedikit yang menggunakan kesempatan ini untuk mempersulit, menghalangi, atau bahkan merugikan orang lain. Padahal, berbuat baik adalah investasi abadi yang tidak hanya dihargai di dunia, tetapi juga di akhirat.
Mengapa Berbuat Baik Itu Penting?
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Barang siapa yang berbuat kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya." (QS. Az-Zalzalah: 7).
Ayat ini menegaskan bahwa setiap kebaikan, sekecil apa pun, tidak akan sia-sia. Berbuat baik adalah bentuk syukur atas nikmat hidup yang telah diberikan. Sebaliknya, mempersulit orang lain tidak hanya merugikan mereka, tetapi juga menciptakan ketidakberkahan dalam hidup kita sendiri.
Peluang Berbuat Baik yang Sering Dilewatkan
Setiap hari kita dihadapkan pada peluang untuk membantu, mempermudah, atau meringankan beban orang lain. Namun, sering kali kesempatan ini terlewatkan karena kesibukan, keegoisan, atau bahkan rasa acuh. Misalnya, memberikan dukungan moral kepada rekan kerja yang sedang menghadapi masalah, membantu tetangga yang membutuhkan, atau sekadar bersikap ramah kepada orang yang kita temui.
Sikap baik yang kecil sekalipun, seperti senyuman atau ucapan terima kasih, bisa memberikan dampak besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun, meskipun hanya dengan wajah ceria ketika bertemu saudaramu." (HR. Muslim).
Jangan Mempersulit Orang Lain
Sebaliknya, mempersulit orang lain adalah perbuatan yang sangat dibenci dalam Islam. Rasulullah SAW mengajarkan agar kita selalu mempermudah urusan sesama manusia. Beliau bersabda:
"Permudahlah, jangan mempersulit. Berilah kabar gembira, jangan membuat orang lari." (HR. Bukhari dan Muslim).