#OneDayOneNote (ODON)
Jika ditanya, apa benda paling berharga dan selalu bersama Anda setiap saat? Jawabannya, "gadget". Yah, gadget atau handphone saat ini sudah menyatu dalam hidup kita. Tiada hari tanpa gadget. Yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur "kebaruannya". Maka wajar, jika setiap berapa bulan sekali selalu ada gadget model dan desain baru bermunculan. Kita suka bingung dan penasaran dibuatnya. Inilah dunia di mana setiap orang tak bisa lepas dari gadget (gadget trap). Setiap saat selalu kita bawa, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, gadget selalu menemani kita. Bahkan, tak jarang yang bilang pada saya, "Lebih baik ketinggalan kereta atau pesawat daripada ketinggalan gadget." Wow! Karena, bagi mereka, ketinggalan gadget sama saja dengan hilang semuanya. Hilang komunikasi, hilang dari dunia maya, bahkan ada yang sampai bilang mati kutu, senyap dan sunyi sendiri.
Seiring dengan hal itu, ada yang perlu diluruskan dari "eforia gadget" ini. Agar, jangan sampai menjadi "masalah" dalam hidup kita di kemudian hari. Apa itu? Yaitu hilangnya waktu dan kesempatan. Karena, kita semakin asyik dengan gadget kita masing-masing. "Jauh jadi dekat dan dekat terasa jauh", begitulah ungkapan yang sering kita dengar. Ketika makan bersama, bukan malah asyik ngobrol, tapi lebih asyik main gadgetnya masing-masing. Ironis bukan!. Saya sendiri pun sebelumnya menyadari betapa gadget sudah menjadi barang "spesial". Sehingga, secara tak sadar saya hanyut di dalamnya. Apapun yang ingin kita ketahui tinggal klik saja, bisa kita dapatkan semuanya. Sehingga, saya lupa dengan waktu yang sungguh sangat berharga. Gadget telah menjelma menjadi "PENCURI WAKTU" yang dahsyat dalam hidup kita. Mulai dari bangun tidur, gadgetlah yang pertama kita buka. Ke kamar mandi (BAB), gadget menemani kita. Sampai kantor, gadget "mencuri" waktu kerja kita. Jam makan siang, gadget merebut kenikmatan makan kita. Bahkan, kemana pun kita pergi, gadget "mencuri" perhatian kita sampai kita melupakan waktu.
Cara paling efektif agar gadget tidak menjadi masalah adalah dengan tidak menggunakan gadget di waktu-waktu sibuk (prime time). Gunakan gadget di waktu-waktu sisa (idle time) seperti mau istirahat malam atau pas bangun dari tidur misalnya. Ketika kerja, fokus hanya menerima pesan dari telpon saja. Bisakah? Sementara banyak sekali grup social media yang ramai pada saat-saat jam kerja. Saya kira bisa. Asal tetap menggunakan skala prioritas alias "first thing first" (dahulukan yang utama). Karena, jika tanpa manajemen gadget yang baik, maka kita akan semakin larut dalam dunia yang sejatinya bukan menjadi tujuan hidup kita. Namun, malah menyita dan mengambil waktu terbanyak dalam hidup kita. Sayang bukan!. Ingat, kesempatan kita hanya 24 jam dalam 1 hari. Jangan sampai kita kecewa dan menyesal karena tercuri waktunya oleh gadget kita. Ayo! Gunakan gadget seperlunya, sesuai skala prioritas hidup kita masing-masing. Bagaimana menurut Anda?. ***
Caplin Road, Jakarta, 30 Juni 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI