Mohon tunggu...
Muhammad Abdul Syukur
Muhammad Abdul Syukur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kadang nulis, kadang foto, kadang tidur.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pedagang Barang Antik yang Mendunia di Jalan Surabaya

23 Desember 2022   23:51 Diperbarui: 24 Desember 2022   01:20 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pengalaman paling berkesan selama menjadi dalang yaitu ke Jepang karena Jepang terkenal dengan kebersihannya. Selain itu juga ada Thailand, waktu itu ke penjara anak-anak yang ada di Thailand dan menghibur anak-anak yang ada disana," jelasnya.

Ada juga saat di sungai Mekong tepat pada perbatasan Thailand dan Vietnam, waktu itu dirinya bertujuan untuk menghibur pengungsi disana. Saat di Sungai  Mekong, dirinya dapat pengalaman unik.

whatsapp-image-2022-12-24-at-00-56-19-6-63a5edd4c50c8123100e75d2.jpeg
whatsapp-image-2022-12-24-at-00-56-19-6-63a5edd4c50c8123100e75d2.jpeg

"Jadi, waktu saya sedang menghibur pengungsi melalui wayang itu ada suara tembakan, lalu setelah itu rusuh dan saya kembali pulang ke hotel dan barang-barang semua ditinggal di tempat," tambahnya

Selain itu, dirinya menjelaskan saat itu banyak keliling dunia melalui wayang karena latar balakang ayahnya merupakan salah satu anggota dalang boneka dunia yang tergabung dalam Union Internationale de la Marionnette - International Puppetry Association (UNIMA) yang berpusat di Prancis.

"Jadi setiap tahun itu kita muter ke negara yang ada di dunia, jadi pertahun ganti- ganti dan pada saat itu kebetulan Thailand yang menjadi tuan rumah dan kita ke Sungai Mekong untuk menghibur para pengungsi disana," tuturnya.

Selama dirinya menjadi penjual barang antik, barang paling antik yang pernah dimilikinya yaitu korek api yang masih ada isinya dan masih terawat dari zaman Netherlands Indies itu ada di tempat Fadli Zon.

Ada juga Wayang langka yang sudah tidak pernah dibuat lagi, Selain itu ada banyak dokumen-dokumen yang terdapat tanda tangan Soekarno sudah diberikan Fadli Zon untuk dipamerkan di perpustakaan miliknya.

Ricky berharap, agar barang antik tersebut jangan sampe putus kepada para generasi muda saat ini saja, terus berkaya lagi karna kita bukan hidup dari kesenian tetapi kesenian yang harus kita hidupi.

"Saya berharap sih,  kepada pemerintah untuk lebih diperhatikan lagi kepada pengrajin untuk lebih disejahterakan karna hal-hal seperti ini termasuk aset yang dimiliki bangsa. Karena jika saya lihat di negara lain, pemerintah memberikan jalan kepada kesenian tradisonal dan pengrajin lalu melalui itu masyarakat jadi lebih aware dan tau tentang kesenian yang dimiliki negaranya," tambahnya.

Salah satu remaja yang berusia 20 tahun yang menjadi pengunjung toko Pak Ricky, Lulu Usyifa mengungkapkan, ia baru pertama kali berkunjung di jalan surabaya.

whatsapp-image-2022-12-24-at-00-56-19-9-63a5ec38c50c812cd26051e3.jpeg
whatsapp-image-2022-12-24-at-00-56-19-9-63a5ec38c50c812cd26051e3.jpeg
"Awalnya karena diajak teman, dan ternyata tempatnya tidak asing. banyak macam barang antik dan wayang yang menarik, terlebih lagi lokasinya di komplek kan jadi walaupun siang-siang kesana itu masih nyaman dan gak terik," katanya saat diwawancara di toko Pak Ricky pada Sabtu (17/12).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun