Mohon tunggu...
Abdul Muchith
Abdul Muchith Mohon Tunggu... Administrasi - Normal Human

Try to be the nice person

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Antara Antropologi dan Sosiologi

16 Maret 2014   07:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sengaja kami sebagai penulis mengangkat tema ini dalam artikel kedua di blog kompasiana dan sekaligus untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa UIN Maliki Malang yang ditugaskan menyunting karya tulis dengan tema Antropologi ini adalah karena banyak beberapa dari kita terutama mahasiswa sering kebingungan ketika membedakan kedua disiplin ilmu yang memang hampir mirip ini.

Sebagai pembuka kami akan mengulasnya dari bagian sejarah yang melatar belakangi munculnya kedua disiplin ilmu ini. Antropologi pada dasarnya adalah sebuah disiplin ilmu yang lahir di tengah maraknya para negara di Eropa yang menjelajah atau berekspedisi mengelilingi perairan di dunia mulai dari semenanjung benua Afrika, Amerika, Asia hingga benua Australia. Tujuan mereka berlayar tiada lain hanya melancong dan ada juga sebagian lain yang berlayar karena sengaja untuk mempelajari sesuatu yang baru diluar benua mereka.

Persinggahan yang mereka lakukan antara satu daerah ke daerah lain menyadarkan mereka bahwa ternyata diluar mereka sangatlah banyak terdapat sesuatu yang sama sekali baru dan tidak terdapat di negara mereka baik itu dari segi budaya dan hasil dari budaya itu sendiri seperti bahasa dan dialek. Perbedaan lain yang mereka temukan selain hal tersebut adalah perbedaan dari segi fisik yang menurut mereka adalah keunikan tersendiri dalam persebaran tiap daerahnya dan membuat mereka pada akhirnya mencatat segala sesuatu yang baru tersebut sehingga munculah sebutan bahan etnografi atau lebih tepatnya deskripsi tentang bangsa-bangsa.

Bahan etnografi ketika dikemudian hari membuat para cendekiawan di benua Eropa khusunya tertarik umtuk menelitinya, walaupun sebenarnya baik dalam awalnya namun bahan etnografi pasca tahun 1930 disalah gunakan oleh orang yang berkepentingan untuk menjajah bangsa-bangsa yang sebelumnya telah mereka pelajari budaya dan segala yang terdapat pada mereka sedari hal-hal kecilpun yang melekat pada negara objek dari imperialisme mereka. Mencoba bangkit dari diskriminasi dari kaum penjajah akhirnya banyak dari negara terjajah terbebas dengan semangat juang mereka masing-masing saat itu.

Adapun disiplin ilmu sosiologi adalah ilmu yang lahir atas dasar latar belakang para ilmuwan Eropa yang menyadari perlunya mempelajari secara khusus kondisi dan perubahan sosial, sehingga ilmuwan tersebut mulai membuat teori yang berdasarkan ciri-ciri yang tampak dari luar gambaran masyarakat dalam setiap peradabannya. Dirintis oleh seorang ilmuwan bernama Auguste Comte ilmu sosiologi kemudian sangat menarik perhatian para ilmuwan yang akhirnya banyak meneliti dan menelurkan teori-teori sosial yang sangat mermanfaat hingga saati ini.

Dirasa cukup untuk penjelasan tentang latar belakang sejarah lahirnya dua ilmu tersebut penulis akan melanjutkan pada pembahasan kedua yang bertemakan tentang perbedaan keduanya dari segi objek yang dikaji. Antropologi cenderung untuk mengkaji apa itu manusia, fisik dan kebudayaannya sedangkan Sosiologi adalah disiplin ilmu yang mengkaji tentang hubungan antara struktur sosial dengan kebudayaan masyarakat.

Untuk tujuan sendiri keduanya sudah tentu sangat berbeda, bercermin pada objek yang dikaji, Antropologi bertujuan untuk memahami dan menyelesaikan berbagai masalah masyarakat secara komprehensif seputar budaya mereka sedangkan sosiologi bertujuan untuk memahami dan menyelesaikan berbagai masalah sosial dalam kehidupan masyarakat dalam lingkup interaksi masrakat antar individu maupun masyarakat dengan kelompok.

Sumber Inspirasi: Pengantar Antropologi oleh: Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun